♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥

♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥

Jumat, 28 Desember 2012

_ KELEMAHAN MANUSIA _

_ KELEMAHAN MANUSIA _

Manusia memang makhluk Allah yang sempurna, tetapi jika sudah sempurna mengapakah manusia itu membutuhkan petunjuk-Nya? Bagaimana mungkin Nabi Adam as yang diciptakan begitu sempurna sehingga iblis dan malaikat diperintahkan bersujud kepada Nabi Adam As tetapi masih mampu tergoda? Terbukti dibalik kesempurnaan manusia masih menyisakan kelemahan-kelemahan, karena kesempurnaan dan Pemilik kesempurnaan yang benar adalah Allah swt..

Inilah Firman Allah yang sedikit memberi pengetahuan akan kelemahan manusia itu sendiri,
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ ^ قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللهِ وَاللَهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah Wahai Muhammad: “Inginkah aku kabarkan kepada kalian apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”. Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Robb mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Mereka dikaruniai isteri-isteri yang disucikan serta keridhoan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya”. (QS Ali-‘Imron 14-15)

Pertama, wanita, kemudian anak-anak, harta, dan duniawi lainnya merupakan bukti bahwa manusia memiliki unsur kelemahan, dan apabila Allah swt tidak mengutus Para Nabi & Rasul, serta petunjuk-petunjuk dari Kitab Al-Qur'an maupun kitab sebelumnya maka bisa jadi manusia itu condong ke dalam kesesatan.

Kejadian di utusnya para Rasul dan Nabi tidak semata-mata karena tanpa sebab dan akibat, sebabnya mereka diberikan amanah untuk menyebarkan jalan yang lurus sebagaimana jalan kedua Ibu-Bapak manusia yang pertama setelah disesatkan oleh Iblis. Dan akibatnya atas risalah para utusan-Nya adalah mengantarkan sekalian manusia menuju pintu keselamatan yaitu mencapai ridho Allah dan kembali bersama-sama dalam Jannah-Nya.

Kelemahan manusia, dapat dimanfaatkan Iblis dan bala tentaranya. Dan Ingatlah musuh kita yang paling nyata adalah Iblis dan sekutunya. Manusia mempunyai fitrah condong kepada kebaikan, tetapi menggunakan kelemahan manusia Iblis dan sekutunya berhasil menyesatkannya.

Sehingga jelaslah nyata keimanan kita, tidak ada saling berbantahan dari akal maupun hati. Akal menjadikan kita berfikir secara logika dan rasional sedangkan hati adalah untuk menerima sebuah kebenaran dari akal. Kadang Hati menerima meskipun tidak masuk akal, ini terbukti bahwa Allah telah menanamkan Iman kepada setiap manusia jauh ketika ruh belum disatukan dengan jasad.

Mari berfikir Logika,

Sesempurna apapun motor, tetapi memiliki kelemahan. Secanggih apapun teknologi tetapi masih memiliki kelemahan. Sehingga diperlukan petunjuk penggunaanya, perawatannya, agar tidak rusak serta menyelamatkan.

Inilah Akal Manusia yang mampu menebak bukti-bukti kebenaran agama. Semoga bermanfaat..

_ AGAR DAPAT MENANGIS KARENA ALLAH _

_ AGAR DAPAT MENANGIS KARENA ALLAH _

Menangis adalah fenomena ketika emosi sedang tidak stabil, perasaan membuncah yang mengakibatkan saraf-saraf dalam tubuh berinteraksi untuk memberikan respon atas sebuah rasa. Respon yang nyata adalah keluarnya air mata, di ikuti oleh organ-organ lainnya.

Menangis karena Allah, tentunya lebih berbeda dan sangat jarang dimiliki oleh manusia. Hanya orang yang telah memenuhi fase tingkat keimananlah yang akan dapat merasakannya. Hal ini terjadi bukan hanya dikalangan orang ahli ibadah tetapi pelaku maksiatpun mampu merasakannya ketika sinar hidayah menyapa.

Pelaku kemaksiatan dan kejahatan akan menangis karena dosa, karena kesadaran dirinya bahwa dia telah jauh dari Allah. Sedangkan ahli ibdaha akan menagis karena ni'mat yang terus bertambah, dan sadar bahwa dia begitu dekat dengan Allah.

Peningkatan Iman dan kualitas ibadah adalah fase yang mampu mempertemukan bagaimana rasanya menangis karena Allah.

1. Kerjakan amalan Ibadah dengan niat ikhlas karena Allah
2. Perbanyak bangun di sepertiga malam, melaksanakan qiyamul lail
3. Tafakkur diri, merenungkan ni'mat Allah yang selalu terlimpah, merenungkan kematian, merenungkan kasih sayang Allah kepada seluruh makhluq mu'min maupun kafir, dan melihat bukti-bukti kebesaran Allah.
4. Fahami Al-Qur'an beserta kandungannya
5. Taddabur alam sambil bertasbih memuji-Nya
6. Mengingat dosa yang pernah diperbuat, jangan memikirkan kebaikan dan ibadah yang akan membuat racun sombong menjalar meskipun sekecil zarrah
7. Tundukan pandangan, bersikap tawadhu di hadapan-Nya
8. Mengharapkan pertemuan dengan Allah di akhirat kelak

Salah satu saja kita telah mampu amalkan, Insya Allah, Allah tidak pernah tidur dan Maha Mengawasi setiap tindakan hamba-Nya. Percayalah, Allah akan membimbing orang-orang yang berusaha mendekati-Nya.

Dan apabila air mata menetes karena Allah, itulah air mata yang murni, yang akan menjadi saksi dan memadamkan panasnya api neraka. Kita akan lupa berapa air mata yang jatuh di mata kita, kita akan lupa kerana apa kita menangis, tetapi Allah tidak akan lupa satu tetes air mata kita karena-Nya..

Selasa, 11 Desember 2012

_ Orang Bertaqwa Lebih Mulia disisi-Nya _

_ Orang Bertaqwa Lebih Mulia disisi-Nya _

Mari bahas taqwa bukan sekedar menurut Ilmunya, tetapi perenungannya...
Taqwa bermakna mengambil tindakan penjagaan dan pemeliharaan diri, sedangkan menurut syara' taqwa berari menjaga dan memelih
ara diri dari siksa dan murka Allah dengan jalan mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Sedangkan menurut ahli tasawuf bahwa taqwa itu ialah membentengi diri dari siksa Allah dengan jalan taat kepada-Nya.

Menurut Fuqaha (Ahli Fiqih) bahwa taqwa berarti menjaga diri dari segala sesuatu yang meibatkan diri kepada dosa.

Orang yang paling baik disisi Allah swt adalah yang paling bertaqwa, berdasarkan firman Allah swt,

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.” (Al-Hujurat: 13)

Mari kita jelaskan perenungan mengenai makna disisi Allah, kita mengartikan disisi merupakan suatu jarak terdekat seperti sisi samping, depan dan belakang. Itu berlaku bagi akal kita yang mencoba memahaminya.
Sedangkan disisi Allah, merupakan jarak terdekat, seolah-olah jarak antara manusia dan manusia yang berjalan dengan bersamaan. Jarak terdekat yang di maksudkan disini adalah jarak bagi yang bertaqwa.
Jarak dekat manusia dengan manusia lainnya membuat adanya saling mengerti dan memahami, mendengar, melihat dan bahkan melakukan tindakan-tindakan perbuatan karena kedekatannya.
Begitupula dengan Allah swt yang sudah dekat dengan hamba-Nya yang bertaqwa, Dia Maha Mendengar mengabulkan segala permintaannya, Dia Maha melihat setiap perbuatan hamba-Nya yang bertaqwa, bertindak mengawasi karena melakukan penjagaan atas diri hamba tersebut karena Maha Pengasih dan Penyayang-Nya.
Sehingga tiada kekeliruan untuk memahami maksud disisi-Nya tersebut, seperti kebanyakan kaum tersesat awwam yang menyatakan bahwa Allah karena dekatnya hingga bersatu dalam dirinya. Disisi-Nya adalah derajat bagi orang-orang yang bertaqwa, semoga Allah memberikan hidayah (Wallahu 'alam hanya Allah Yang Memiliki Kebenaran)


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّي فَإِنِّيْ قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

“ Dan jika hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, katakan bahwa sesungguhnya Aku dekat. Aku akan mengabulkan do’a orang yang berdo’a jika ia meminta kepadaKu. Maka hendaknya mereka memenuhi seruanKu dan beriman kepadaKu supaya mereka mendapatkan petunjuk “(Q.S. AlBaqoroh :186.)

Untuk itu kita harus terus belajar dan belajar, kembali kepada Taqwa. Khalifah Umar Bin Abdul Aziz berkata, "Shaum pada siang hari, berjaga untuk shalat serta berdzikir sepanjang malam atau mengejakan keduanya disiang dan malam belum dapat dikatakan taqwa yang sempurna. Taqwa berarti meninggalkan segala yang diharamkan Allah swt, dan menunaikan segala yang di fardhukannya."

Sedangkan Abdu Darda berkata, "Taqwa seseorang yang dikatakan sempurna apabila orang tersebut telah menjaga diri dari perbuatan dosa walaupun sebesar biji sawi, bahkan meninggalkan hal-hal yang syubhat."

kesimpulannya, kita perlu mengusahakan untuk menjadi orang yang bertaqwa, secara langsung ataupun mulai dari beberapa fase-fase perubahan ke arah taqwa. Usaha merupakan modal awal untuk senantiasa dipandang oleh Allah swt, karena hasil ditentukan oleh-Nya. Tetapi tidak akan ada hasil baik tanpa dilakukan dengan baik pula, bahkan dalam meraih hasil tersebut kita harus menghadapi segala uji dan coba.

Hal yang paling bijaksana di dalam era zaman seperti ini adalah teruslah berusaha menjadi semakin lebih baik dari sebelumnya, sempurna ataupun tidak sempurna kita, hanya Allah yang berhak menilai-Nya, terus raih ridho dan Rahmat-Nya. Jangan terpedaya oleh bisikan syetan ataupun manusia yang mencoba kita untuk semakin jauh dari petunjuk-Nya. (Wallahu 'alam bisawwab)

_ Mesjidku Menangis _

_ Mesjidku Menangis _

Judul bukan sekedar Judul sebuah artikel, ini hanya tulisan seorang insan yang jauh dari kesempurnaan. Mengapa mengenai mesjid? Bukankah Rasulullah saw bersabda,

"Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan mesjid adal
ah keluarga (yang dicintai) Allah."

Berdasarkan firman Allah dalam hadits Qudsi,

"Sesungguhnya rumah-rumah-Ku dibumi ialah mesjid-mesjid dan para pengunjungnya adalah orang-orang yang memakmurkannya>" (HQR Abu Na'im dari Sa'id Al-Khudri ra)

sudah jarang sekali laki-laki terutama zaman sekarang yang masih mengingat setiap waktunya ke rumah Allah ini. Lebih baiklah shoping, berkencan dan tidak memperdulikan panggilan adzan.

Mesjidku menangis, sangat pantas kita sandangkan pada akhir zaman ini. Merupakan suatu tanda dimana mesjid hanya dijadikan hiasan. Besar, indah, dan Megah tetapi yang mengisinya itu-itu saja.

Padahal Rasulullah saw bersabda,

"Barangsiapa yang pagi dan sore pergi ke mesjid, nisacaya Allah menyediakan baginya surga sebagai tempat istirahat setiap pagi dan sore." (HR Ahmad)

"Mesjid itu adalah rumah setiap orang yang taqwa, dan Allah menjamin orang yang menjadikan mesjid itu sebagai rumahnya dengan kesenangan, rahmat dan dapat melalui titian (shirat) hingga sampai kepada keridhaan Allah, yaitu surga." (HR Tirmidzi)

Wanita tidaklah wajib untuk pergi ke mesjid, karena wanita lebih utama melaksanakan shalat di dalam rumah.

Mesjidku menangis, tidak heran pula jika sekarang banyak yang berani berlaku maksiat dan zina di dalam mesjid, Rumah Allah dijadikan tempat yang hina bagi segolongan orang-orang yang munafiq.

Pernahkah anda melihat anak-anak berlalu lalang ke mesjid dengan riang gembira untuk mengaji, pernahkah anda melihat kakek tua renta di tengah malam bersujud di dalamnya. Mereka adalah orang-orang yang senantiasa memakmurkan mesjid, hatinya terpaut hanya ke mesjid. Disana tempat ketentraman bagi orang-orang yang haus akan iman.

Pernahkah kita melihat orang-orang berdosa menangis ketika masuk ke dalam mesjid, seorang pezina menangis di dalam mesjid berharap Alalh mengampuninya? Sungguh mesjid adalam bangunan Umat Islam bukan hanya sekedar mengenai Seni, budaya dan dan ukiran kaligrafi di dalamnya. Mesjid adalah tempat seorang hamba seolah-olah dekat dengan Allah swt...

Pernahkan terjadi hal yang mengherankan, disaat semua sedang larut berdzikir, banyak air mata menetes, kemudian ada orang yang dengan lantang beristighfar kepada Allah di dalam mesjid? Atau bencana yang luar biasa terjadi, tetapi bencana itu tidak merusak satupun bangunan mesjid?

Mesjidku menangis, banyak didirikan hanya untuk hiasan. Mari kita berusaha memakmurkan mesjid. Rumah Allah adalah Rumah yang harus selalu kita kunjungi, karena kepada siapa lagi kita hendak kembali...

✔ ANCAMAN IBLIS DALAM RUMAH TANGGA ✔

✔ ANCAMAN IBLIS DALAM RUMAH TANGGA ✔

Perlu diperhatikan dan harus di waspadai, ternyata pokok hancurnya mahligai rumah tangga itu bukan hanya sekedar masalah ekonomi, status sosial, pendidikan atau anak ternyata ada pelopor dibalik itu semua yaitu IBLIS.

Sebuah ikatan suci yang berdasarkan Allah swt, tentu sangat dibenci oleh musuh yang satu ini. Rasuullah saw juga menyayangi orang yang saling m
encintai karena Allah, disatukan dengan ikatan suci agar dijauhi oleh murka Allah, tetapi sangat dibenci oleh iblis dan pasukannya.

Dari Hadits Jabir Radhiyallahu anhu, Rasulullah saw bersabda,

"Sesungguhnya iblis membuat singgasananya dipermukaan air. Kemudian dia mengirim pasukan-pasukannya. Kedudukan mereka paling dekat ialah yang paling besar menciptakan cobaan. Salah satu diantara mereka datang melapor, "aku telah berbuat begini dan begitu". Iblis menjawab, "engkau belum berbuat apa-apa". Kemudian yang lain lagi datang lalu melapor, "aku tidak meninggalkan manusia sehingga aku berhasil memisahkannya dengan istrinya". Iblis menyuruhnya mendekat, seraya berkata, "engkaulah yang paling hebat." (HR Muslim)

Janganlah mencari pelampiasan atau pelarian dari masalah rumah tangga kepada hal yang diharamkan oleh Allah swt. Kita, umat muslim mempunyai pegangan agama yang haq. Agama adalah sebagai pondasi kekuatan seorang manusia untuk bisa selamat dalam perjalanan kehidupannya, sedangkan di dalam agama dibutuhkan ilmu, ilmu yang dapat memperkokoh pondasi agama kita.

Rata-rata kebanyakan orang awam mengira, segala permasalahannya tidak dapat diselesaikan kecuali dengan jalan berpisah.

"Halal yang paling dibenci Allah adalah perceraian." (HR Abu Daud, Ibnu Majah dan Al-hakim)

Rumah tangga bukanlah tempat kita bermain layaknya kanak-kanak, jika suka kita dekati, jika sudah tiada berguna kita tinggalkan. Bukankah hal itu adalah kesalahan total dan pribadi yang hanya mengikuti hawa nafsu.

Jadikanlah Rumah tangga Rasulullah sebagai tauladan bagi kita, kuatkan pondasi agama dengan ilmu. Insya Allah kita tidak akan terjebak dalam tipu daya Iblis dan pasukannya.

_ BERSYAHADAT DALAM MENJEMPUT KEMATIAN _

_ BERSYAHADAT DALAM MENJEMPUT KEMATIAN _

Hidup dalam keadaan beriman, Matipun dalam keadaan beriman. Inilah ciri muslim sejati, kematian bukanlah hal yang perlu ditakutkan, kematian adalah gerbang pertemuan dengan kehidupan yang abadi.

B
agi mereka yang beriman, kematian adalah hal yang di dambakan sedangkan bagi mereka yang berlaku maksiat dan kafir kematian adalah hal yang menakutkan.

"Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. " (Qs An-Nisaa ayat 74)

"Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!" (Qs An-Nisaa ayat 75)

"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah." (Qs n-Nisaa ayat 76)

Maknai kehidupan dengan sesungguhnya, sesungguhnya adalah kita umat islam hanya bersifat sementara merasakan penderitaan. Penderitaan orang mukmin itu berada di dunia sedangkan penderitaan orang kafir itu berada di akhirat yang kekal abadi.