Alangkah sedihnya
perasaan dimabuk cinta
Hatinya menggelepar
menahan dahaga rindu
Cinta digenggam walau
apapun terjadi
Tatkala terputus, ia
sambung seperti mula
Lika-liku cinta,
terkadang bertemu surga
Menikmati pertemuan
indah dan abadi
Tapi tak jarang
bertemu neraka
Dalam pertarungan
yang tiada berpantai
II
Aku mencintai-Mu
dengan dua cinta
Cinta karena diriku
dan cinta karena diri-Mu
Cinta karena diriku,
adalah keadaan senantiasa mengingat-Mu
Cinta karena diri-Mu,
adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku
lihat
Baik untuk ini maupun
untuk itu
Pujian bukanlah
bagiku
Bagi-Mu pujian untuk
semua itu
III
Tuhanku, tenggelamkan
aku dalam cinta-Mu
Hingga tak ada
satupun yang mengganguku dalam jumpa-Mu
Tuhanku, bintang
gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam
buai tidur lelap
Pintu pintu istana
pun telah rapat
Tuhanku, demikian
malam pun berlalau
Dan inilah siang
datang menjelang
Aku menjadi resah
gelisah
Apakah persembahan
malamku, Engkau terima
Hingga aku berhak
mereguk bahagia
Ataukah itu Kau
tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaan-Mu
Inilah yang akan
selalau ku lakukan
Selama Kau beri aku
kehidupan
Demi kemanusian-Mu,
Andai Kau usir aku
dari pintu-Mu
Aku tak akan pergi
berlalu
Karena cintaku
pada-Mu sepenuh kalbu
IV
Ya Allah, apa pun
yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku
di dunia ini,
Berikanlah kepada
musuh-musuh-Mu
Dan apa pun yang akan
Engkau
Karuniakan kepadaku
di akhirat nanti,
Berikanlah kepada
sahabat-sahabat-Mu
Karena Engkau
sendiri, cukuplah bagiku
V
Aku mengabdi kepada
Tuhan
bukan karena takut
neraka
Bukan pula karena
mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku
pada-Nya
Ya Allah, jika aku
menyembah-Mu
karena takut neraka,
bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku
menyembah-Mu
karena mengharap
surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku
menyembah-Mu demi Engkau semata,
Janganlah Engkau
enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu
yang abadi padaku
VI
Alangkah buruknya,
Orang yang menyembah
Allah
Lantaran mengharap
surga
Dan ingin
diselamatkan dari api neraka
Seandainya surga dan neraka tak ada
Apakah engkau tidak
akan menyembah-Nya?
Aku menyembah Allah
Lantaran mengharap
ridha-Nya
Nikmat dan anugerah
yang diberikan-Nya
Sudah cukup
menggerakkan hatiku
Untuk menyembah-Mu
VII
Sulit menjelaskan apa
hakikat cinta
Ia kerinduan dari
gambaran perasaan
Hanya orang
yang merasakan dan
mengetahui
Bagaimana mungkin
Engkau dapat
menggambarkan
Sesuatu yang engkau
sendiri bagai hilang
dari hadapan-Nya,
walau ujudmu
Masih ada karena
hatimu gembira yang
Membuat lidahmu kelu
VIII
Andai cintaku
Di sisimu sesuai
dengan apa
Yang kulihat dalam
mimpi
Berarti umurku telah
terlewati
Tanpa sedikit pun
memberi makna
IX
Tuhan, semua yang aku
dengar
di alam raya ini,
dari ciptaan-Mu
Kicauan burung,
desiran dedaunan
Gemericik air
pancuran
Senandung burung
tekukur
Sepoian angin,
gelegar guruh
Dan kilat yang
berkejaran
Kini
Aku pahami sebagai
pertanda
Atas keagungan-Mu
Sebagai saksi abadi,
atas keesaan-Mu
dan
Sebagai kabar berita
bagi manusia
Bahwa tak satu pun
ada
Yang menandingi dan
menyekutui-Mu
X
Bekalku memang masih
sedikit
Sedang aku belum
melihat tujuanku
Apakah aku meratapi
nasibku
Karena bekalku yang
masih kurang
Atau karena jauh di
jalan yang ‘kan kutempuh
Apakah Engkau akan
membakarku
O, tujuan hidupku
Di mana lagi tumpuan
harapanku pada-Mu
Kepada siapa lagi aku
mengadu?
XI
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di
antara segala
kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah
untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti,
di antara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa
dengan-Mu
Begitu halnya dengan
diriku
Seperti yang telah
Kau katakan
Kini, perbuatlah
seperti yang Engkau kehendaki
XII
Ya Tuhan, lenganku
telah patah
Aku merasa
penderitaan yang hebat atas segala
yang telah menimpaku
Aku akan menghadapi
segala penderitaan itu dengan sabar
Namun aku masih
bertanya-tanya
Dan mencari-cari
jawabannya
Apakah Engkau ridha
akan aku
Ya, Ya Allah
O Tuhan, inilah yang
selalu mengganggu langit pikiranku
XIII
Ya Allah
Aku berlindung pada
Engkau
Dari hal-hal yang
memalingkan aku dari Engkau
Dan dari setiap
hambatan
Yang akan menghalangi
Engkau
Dari aku
XIV
Ya Illahi Rabbi
Malam telah berlalu
Dan siang datang
menghampiri
Oh andaikan malam
selalu datang
Tentu aku akan
bahagia
Demi keagungan-Mu
Walau Kau tolak aku
mengetuk pintu-Mu
Aku akan tetap
menanti di depannya
Karena hatiku telah
terpaut pada-Mu
XV
Tuhanku
Tenggelamkan diriku
ke dalam lautan
Keikhlasan
mencintai-M
Hingga tak ada
sesuatu yang menyibukkanku
Selain berdzikir
kepada-Mu
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar