Mengenal Ayat Makiyah dan Madaniyah dalam Al-Qur’an
Ditulis oleh Pengelola di/pada 27 Juni, 2008
Oleh : Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Al-Qur’an turun kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam secara
berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun dan sebagian besar diterima oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam di Mekkah. ALLAH Ta’ala berfirman :
“Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar
kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian
demi bagian.” (Al-Qur’an surat Al-Israa’:106)
Oleh karena itu para ‘ulama rahimahullah membagi Al-Qur’an menjadi
dua , yaitu :
- Al-Makiyah, yaitu ayat yang diturunkan kepada Nabi Shallallahu
‘alayhi wasallam sebelum hijrah ke Madinah.
- Al-Madaniyah, yaitu ayat yang diturunkan kepada Nabi Shallallahu
‘alayhi wasallam setelah hijrah ke Madinah.
Berdasarkan hal tersebut maka firman ALLAH Ta’ala :
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama
bagimu. “ (Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat : 3), termasuk ayat Madaniyah
walaupun turun kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam pada haji wada’ di
Arafah.
Disebutkan dalam shahih Al-Bukhari dari ‘Umar bin Khaththab
radhiyallahu ta’ala ‘anhu bahwa dia berkata : Sungguh kami mengetahui hari dan
tempat turunnya ayat tersebut kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam, yaitu
saat Beliau Shallallahu ‘alayhi wasallam berada di Arafah pada hari Jum’at.
:: Perbedaan Surat Makiyah dan Madaniyah dari Sisi Konteks Kalimat
dan Tema ::
- Perbedaan dari segi konteks kalimat :
1. Sebagian besar surat Makiyah mempunyai cara penyampaian yang
keras dalam konteks pembicaraan karena ditujukan kepada orang-orang yang
mayoritas adalah pembangkang lagi sombong dan hal tersebut sangat pantas bagi
mereka. Bacalah surat Al- Mudatsir dan Al-Qamar. Sedangkan sebagian besar surat
Madaniyah mempunyai cara penyampaian lembut dalam konteks pembicaraan karena
ditujukan kepada orang-orang yang mayoritas menerima dakwah. Bacalah surat
Al-Maidah !.
2. Sebagian besar surat Makiyah pendek dan di dalamnya banyak
terjadi perdebatan (antara para Rasul dengan kaumnya), karena kebanyakan
ditujukan kepada orang-orang yang memusuhi dan menentang, sehingga konteks
kalimat yang digunakan disesuaikan dengan keadaan mereka. Baca surat At-Thur !,
adapun surat Madaniyah kebanyakan panjang dan berisi tentang hukum-hukum tanpa
ada perdebatan karena keadaan mereka yang menerima dakwah. Baca ayat dain (ayat
tentang hutang) pada surat Al-Baqarah ayat 282.
- Perbedaan dari segi tema :
Sebagian besar surat Makiyah bertemakan pengokohan tauhid dan
akidah yang benar, khususnya berkaitan dengan tauhid uluhiyah dan penetapan
iman kepada Hari Kebangkitan karena kebanyakan yang diajak bicara mengingkari
hal itu. Sedangkan sebagian besar surat Madaniyah berisi perincian
ibadah-ibadah dan mu’ammalah karena keadaan manusia waktu itu jiwanya telah
kokoh dengan tauhid dan akidah yang benar, sehingga membutuhkan perincian
tentang berbagai ibadah dan mu’ammalah.
Dalam ayat Madaniyah banyak disebutkan tentang jihad,
hukum-hukumnya dan keadaan orang munafik karena keadaan yang menuntut demikian
dimana pada masa tersebut telah disyari’atkan jihad dan mulai bermunculan
orang-orang munafik, berbeda dengan isi surat Makiyah.
:: Beberapa Faedah Mengetahui Surat Madaniyah dan Makiyah ::
Mengetahui surat Madaniyah dan Makiyah merupakan salah satu bidang
ilmu Al-Qur’an yang penting karena di dalamnya terdapat beberapa manfaat,
diantaranya :
- Bukti ketinggian bahasa Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an ALLAH
Ta’ala mengajak bicara setiap kaum sesuai keadaan mereka baik dengan
penyampaian yang keras maupun lembut.
- Tampaknya hikmah pembuatan syariat ini. Hal tersebut sangat nyata
dimana Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur dan bertahap sesuai keadaan umat
pada masa itu dan kesiapan mereka di dalam menerima dan melaksanakan syari’at
yang diturunkan.
- Pendidikan terhadap para da’i di jalan ALLAH azza wa jalla dan
pengarahan bagi mereka agar mengikuti metode Al-Quran dalam tata cara
penyampaian dan pemilihan tema yakni memulai dari perkara yang paling penting
serta menggunakan kekerasan dan kelembutan sesuai tempatnya.
- Pembeda antara nasikh (hukum yang menghapus) dengan mansukh
(hukum yang dihapus). Seandainya terdapat dua ayat yaitu Madaniyah dan Makiyah
yang keduanya memenuhi syarat-syarat nasikh (penghapusan) maka ayat Madaniyah
tersebut menjadi nasikh (hukum yang menghapus) bagi ayat Makiyah karena ayat
Madaniyah datang belakangan setelah ayat Makiyah.
=====================
Dinukil dari buku Bagaimana Kita Memahami Al-Qur’an, Karya
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin & Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil
Zainu. Penerjemah : Muhammad Qawwam, LC, Abu Luqman. Penerbit Cahaya Tauhid
Press, Malang. Cet. Ke-1, Februari 2006. Hal. 33-36. untuk blog
http://najiyah1400h.co.nr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar