Banyak sekali kejadian kehidupan sehari-hari kita yang "TANPA DISADARI" bertentangan dengan akidah kita sebagai umat Islam yang ingin membuktikan bahwa diri ini sedang berjalan di jalan lurus-Nya.
Pengaru
h kaum yahudi dan nasroni kepada Umat Islam sangatlah kuat, karena itu Rasulullah saw pernah berkata, "Umatku akan sedikit demi sedikit mendekati mereka, bahkan sehasta demi sehasta mengikuti mereka"
Sudah terasakah semua perkataan Rasulullah dikehidupan kita sehari-hari? Menjadi budak keduniawian untuk perut yang kosong, untuk perut anak-anak yang kosong. Astaghfirullah, Ya Allah jika kami tidak melakukannya lantas haruskah kami mati demi mempertahankan akidah kami?
Uang memang sangat menggiurkan apalagi di zaman yang penuh dengan kesulitan seperti ini, tahukah bahwa akan ada zaman "Yazuz dan Ma'zuz" Zaman apakah itu, zaman dimana umat islam akan kelaparan, akan benar-benar tersiksa karena yazuz dan ma'zuz yang serakah, mereka akan memberikan umat Islam makanan hanya dengan satu syarat "Merubah akidah atau menjadi murtad" siapakah orang-orang yang akan sanggup menerima cobaan seperti itu dibandingkan orang yang lebih kuat imannya yang lebih mendambakan mati syahid dibandingkan menggadaikan akidah demi makanan semata.
Semua itu terasa sedikit di zaman kita pada hari ini, banyak pemimpin yang serakah, apa yang akan dirasakan oleh orang-orang setelah kita jauh lebih berat dibandingkan hari ini/masa ini. Mengapa kita tetap menjadi orang yang bingung? orang yang gelisah setiap waktunya?
Karena kecondongan kita terhadap dunia membutakan mata hati kita untuk memilih jalan Allah yang jauh lebih baik balasannya.
Sekarang tanpa kita sadari, kita sedang terbodohi, kita sedang di injak-injak, akidah kita sedang meronta,
Islam bukanlah agama yang mengekang umatnya, contoh kecil adalah "budaya rok mini sudah merajalela di kehidupan umat Islam, tidak artis maupun rakyat jelata sudah tidak malu-malu memamerkan bentuk tubuhnya" Lalu apa bedanya kita dengan orang-orang kafir? apa bedanya kita dengan mereka-mereka yang melajurkan hawa nafsu sebagai pemimpinnya?
Ya Allah Ya Tuhan kami, sungguh azab-Mu sangatlah pedih, siksaMu lebih pedih.
Aturan dari Allah swt bukan untuk mengekangmu, Allah hanya ingin merangkul kita untuk menjadi tetangga-tetangga-Nya di surga, siapa yang mau maka ikuti petunjuk-Nya agar selamat, sedangkan bagi yang tidak mau sungguh Allah swt tidak akan pernah merugi sedikitpun. Allah sayang kepada kita agar kita mau membersihkan batin maupun lahir, karena ruh tercipta dalam keadaan suci maka kembalipun dalam keadaan suci pula.
Wallohu a'lam..
Sudah terasakah semua perkataan Rasulullah dikehidupan kita sehari-hari? Menjadi budak keduniawian untuk perut yang kosong, untuk perut anak-anak yang kosong. Astaghfirullah, Ya Allah jika kami tidak melakukannya lantas haruskah kami mati demi mempertahankan akidah kami?
Uang memang sangat menggiurkan apalagi di zaman yang penuh dengan kesulitan seperti ini, tahukah bahwa akan ada zaman "Yazuz dan Ma'zuz" Zaman apakah itu, zaman dimana umat islam akan kelaparan, akan benar-benar tersiksa karena yazuz dan ma'zuz yang serakah, mereka akan memberikan umat Islam makanan hanya dengan satu syarat "Merubah akidah atau menjadi murtad" siapakah orang-orang yang akan sanggup menerima cobaan seperti itu dibandingkan orang yang lebih kuat imannya yang lebih mendambakan mati syahid dibandingkan menggadaikan akidah demi makanan semata.
Semua itu terasa sedikit di zaman kita pada hari ini, banyak pemimpin yang serakah, apa yang akan dirasakan oleh orang-orang setelah kita jauh lebih berat dibandingkan hari ini/masa ini. Mengapa kita tetap menjadi orang yang bingung? orang yang gelisah setiap waktunya?
Karena kecondongan kita terhadap dunia membutakan mata hati kita untuk memilih jalan Allah yang jauh lebih baik balasannya.
Sekarang tanpa kita sadari, kita sedang terbodohi, kita sedang di injak-injak, akidah kita sedang meronta,
Islam bukanlah agama yang mengekang umatnya, contoh kecil adalah "budaya rok mini sudah merajalela di kehidupan umat Islam, tidak artis maupun rakyat jelata sudah tidak malu-malu memamerkan bentuk tubuhnya" Lalu apa bedanya kita dengan orang-orang kafir? apa bedanya kita dengan mereka-mereka yang melajurkan hawa nafsu sebagai pemimpinnya?
Ya Allah Ya Tuhan kami, sungguh azab-Mu sangatlah pedih, siksaMu lebih pedih.
Aturan dari Allah swt bukan untuk mengekangmu, Allah hanya ingin merangkul kita untuk menjadi tetangga-tetangga-Nya di surga, siapa yang mau maka ikuti petunjuk-Nya agar selamat, sedangkan bagi yang tidak mau sungguh Allah swt tidak akan pernah merugi sedikitpun. Allah sayang kepada kita agar kita mau membersihkan batin maupun lahir, karena ruh tercipta dalam keadaan suci maka kembalipun dalam keadaan suci pula.
Wallohu a'lam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar