~ Menuntut Ilmu Agama?? ~
Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Seorang manusia tidak akan mencapai dan hakikat kemanusiaan dalam eksistensi dirinya, kecuali dengan membersihkan jiwa dan menyucikan kemampuan, serta membina hubungan abadi antaradirinya dengan Tuhan Yang Maha Tinggi.
Allah swt memberikan tanda-tanda melalui ilmu, hikmah, kebenaran, keagungan, kebajikan yang sehari-hari tanpa sadar kita rasakan. Proses menuju pencapaian tersebut harus dibarengi dengan ilmu...
Sekarang orangtua mana yang tidak bangga mempunyai anak lulusan sarjana ini, itu, dari luar negeri dll. Orangtua mana yang tidak bangga anaknya menjadi lulusan kedokteran, pendidikan, fisika hingga astronomi. Tetapi ada tidak orangtua yang bangga terhadap anak lulusan pesantrenan? Lulusan madrasahan?
Letak kesalahan kita adalah tidak dibarenginya ilmu-ilmu umum dengan ilmu-ilmu agama. Sehingga kering jiwa kita, manakala prestasi dan medali terus di raih sedangkan jiwa terasa hampa karena tidak diberikannya makanan-makanan ruhaniyah.
Sehingga tidak heran jika pejabat-pejabat pintar tetapi kebanyakan korupsi. Tentu ini adalah sebuah krisis pemahaman agama. Karena jika manusia-manusia yang telah diberi kenikmatan akal, ilmu dan jabatan masih mempunyai krisis moral hal itu disebabkan kurangnya ilmu agama. Jika mereka lulusan keagamaan maka di indikasikan bahwa mereka hanya sekedar "Tahu" bukan "faham", tidak dikatakan berilmu seseorang jika akhlak dan perbuatannya tidak sesuai dengan apa yang diajarkan agama.
Mencari ilmu agama itu mudah, hanya keputusan awal adalahan niat, niatkan menuntut ilmu itu adalah semata-mata untuk ibadah kepada Allah, bukan supaya bisa naik jabatan, bukan supaya dilihat orang, karena hadits mengenai niat itu sudah jelas.
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ Iيَقُوْلُ:
(( إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَ إِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَ رَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَ رَسُوْلِهِ، وَ مَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ )) [رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري و ابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]
Dari Amīr al-Mu’minīn, Abū Hafsh ‘Umar bin al-Khaththāb t, dia menjelaskan bahwa dia mendengar Rasulullah r bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Maka hijrahnya dari niat tersebut kepada apa yang menjadi tujuan niatnya, sebelum kerugian menimpa segera luruskan niat yang awal menjadi niat karena Allah swt dan sertakan do'a.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Wahai Tuhan kami! Anugrahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari api neraka.” (QS. al-Baqarah: 201)
Inilah makna berdoa itu, jangan sampai kita berdoa hanya yang penting Allah ridho, tetapi harus adanya paket komplit karena kepada siapa lagi kita meminta kebahagiaan dunia? ke kuburankah, ke gunung-gunung kah? ke batu-batu? ke lautan?
Malahan Allah lebih menyukai hamba-Nya yang selalu berdoa kepada-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya karena terbukti kita percaya akan besar kekuatan Allah swt, kita percaya bahwa Tuhan-lah satu-satunya tempat kita meminta. Dan selain itu adalah pengakuan kita bahwa "Tiada Tuhan Selain Allah"
Nah dari itu mulailah kita buang keegoisan dan kesombongan diri ini dengan menuntut ilmu agama, tidak ada kata terlambat sebelum malaikatul maut menjemput kita.
♥ Jangan pernah tinggalkan sholat dan keep istiqomah ♥
Halaman
♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥
♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥
Kamis, 28 Juni 2012
Selasa, 26 Juni 2012
♥ Tak Mungkin Bisa ku sempurna Mencintai-Mu seperti kemahaan-Mu ♥
♥ Tak Mungkin Bisa ku sempurna Mencintai-Mu seperti kemahaan-Mu ♥
Siapa yang tidak membutuhkan Allah...
Seorang ahli ilmu hingga ahli maksiatpun ketika mendapatkan musibah dia akan berkata, "Allah, Allah, Allah"
Seberapa cintanya diri kita terhadap harta, anak, suami/istri tetaplah ketika mendapat keadaan yang genting siapa yang akan di ingat, "Allah, Allah, Allah"
Lantas mengapa masih ada manusia yang tidak pernah menganggap keberadaan Tuhan-Nya, bukan ateis ataupun agama lainya. Ini khusus umat Islam yang mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhannya tetapi dimana letak ke eksistensian Tuhan berada, maksiat dimana-mana, aurat semakin terbuka, hingga kaum ilmuan tinggi pun tidak sadar bahwa ilmunya beramal hanya untuk keduniawian semata.
Paling mengherankan adalah kaum intelek yang mengambil bidang agama, lalu kemanakah ilmu agamanya sehingga dia menghalalkan segala cara. Bukankah itu membuang keeksistensian Allah sebagai Tuhannya.
Manusia tidak akan mungkin sempurna karena manusia tempat lupa dan dosa, hanya manusia itu mempunyai akal yang tidak diragukan keberadaannya, dimana akal tahu bahwa Tuhan mengampuni segala dosa jika bertaubat, berusaha istiqomah, dan berupaya untuk menjadi manusia yang lebih baik. Apakah manusia berfikir surga itu murah harganya, bagaimana siti masitoh mendapatkan surga dengan cara menceburkan dirinya ke wajan minyak panas karena aqidahnya kepada Allah swt, kemudian Para sohabat yang mendapatkan mati syahid karena berperang dijalan-Nya, luka, darah dan tangisan memperjuangkan agama-Nya sudah terlampau menggebu di ruang nadi-nadi mereka. Sedang kita, tinggal di negeri aman yang tidak berperang, tidak dibunuh jika beribadah malah sibuk dan lupa untuk mengingat-Nya. Inikah letak keeksistensian Allah bagi kita?
Sungguh tidak mungkin manusia sempurna mencintai-Nya, pernahkah manusia berfikir mengapa ilmuan menciptakan sains, mengapa manusia menciptakan benda? Karena manusia ingin dikenal, ciptaannya ingin dipatenkan miliknya, bukankah sakit hati apabila hasil karya kita direbut oleh orang lain?
Begitupula Allah swt, menciptakan makhluk untuk mengenal keberadaan-Nya, dan sungguh Allah patut mempatenkan bahwa semua jagad raya dan isinya adalah milik-Nya, tetapi bagaimana jika makhluknya malah membangkang, menantang, memusuhi-Nya secara nyata sedangkan 4.000 tahun lamanya Allah menciptakan ruh dan memandikannya dengan cahaya kasih-Nya?
Sungguh tidak akan sempurna manusia mencintai-Nya, kita hanya lupa, bermaksiat dimana-mana, dari teknologi yang merusak aqidah umat, video-video wanita-wanita yang membuka aurat sudah menjadi makanan umum rohani, bagaikan anjing-anjing yang memperebutkan bangkai itulah kata-kata rasulullah bagi umatnya yang gemar mencari kesenangan dunia semata.
Untuk itu mau mulai darimana titik anda mengembalikan keeksistensian Allah di hidup anda? Semua kembali pada pilihan anda ingin mati secara khusnul khotimah atau su'ul khotimah, kami hanya memperingatkan sebagaimana Rasulullah anjurkan.
~Perindu Cahaya Ilahi Love Perindu Jalan Lurus~
Siapa yang tidak membutuhkan Allah...
Seorang ahli ilmu hingga ahli maksiatpun ketika mendapatkan musibah dia akan berkata, "Allah, Allah, Allah"
Seberapa cintanya diri kita terhadap harta, anak, suami/istri tetaplah ketika mendapat keadaan yang genting siapa yang akan di ingat, "Allah, Allah, Allah"
Lantas mengapa masih ada manusia yang tidak pernah menganggap keberadaan Tuhan-Nya, bukan ateis ataupun agama lainya. Ini khusus umat Islam yang mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhannya tetapi dimana letak ke eksistensian Tuhan berada, maksiat dimana-mana, aurat semakin terbuka, hingga kaum ilmuan tinggi pun tidak sadar bahwa ilmunya beramal hanya untuk keduniawian semata.
Paling mengherankan adalah kaum intelek yang mengambil bidang agama, lalu kemanakah ilmu agamanya sehingga dia menghalalkan segala cara. Bukankah itu membuang keeksistensian Allah sebagai Tuhannya.
Manusia tidak akan mungkin sempurna karena manusia tempat lupa dan dosa, hanya manusia itu mempunyai akal yang tidak diragukan keberadaannya, dimana akal tahu bahwa Tuhan mengampuni segala dosa jika bertaubat, berusaha istiqomah, dan berupaya untuk menjadi manusia yang lebih baik. Apakah manusia berfikir surga itu murah harganya, bagaimana siti masitoh mendapatkan surga dengan cara menceburkan dirinya ke wajan minyak panas karena aqidahnya kepada Allah swt, kemudian Para sohabat yang mendapatkan mati syahid karena berperang dijalan-Nya, luka, darah dan tangisan memperjuangkan agama-Nya sudah terlampau menggebu di ruang nadi-nadi mereka. Sedang kita, tinggal di negeri aman yang tidak berperang, tidak dibunuh jika beribadah malah sibuk dan lupa untuk mengingat-Nya. Inikah letak keeksistensian Allah bagi kita?
Sungguh tidak mungkin manusia sempurna mencintai-Nya, pernahkah manusia berfikir mengapa ilmuan menciptakan sains, mengapa manusia menciptakan benda? Karena manusia ingin dikenal, ciptaannya ingin dipatenkan miliknya, bukankah sakit hati apabila hasil karya kita direbut oleh orang lain?
Begitupula Allah swt, menciptakan makhluk untuk mengenal keberadaan-Nya, dan sungguh Allah patut mempatenkan bahwa semua jagad raya dan isinya adalah milik-Nya, tetapi bagaimana jika makhluknya malah membangkang, menantang, memusuhi-Nya secara nyata sedangkan 4.000 tahun lamanya Allah menciptakan ruh dan memandikannya dengan cahaya kasih-Nya?
Sungguh tidak akan sempurna manusia mencintai-Nya, kita hanya lupa, bermaksiat dimana-mana, dari teknologi yang merusak aqidah umat, video-video wanita-wanita yang membuka aurat sudah menjadi makanan umum rohani, bagaikan anjing-anjing yang memperebutkan bangkai itulah kata-kata rasulullah bagi umatnya yang gemar mencari kesenangan dunia semata.
Untuk itu mau mulai darimana titik anda mengembalikan keeksistensian Allah di hidup anda? Semua kembali pada pilihan anda ingin mati secara khusnul khotimah atau su'ul khotimah, kami hanya memperingatkan sebagaimana Rasulullah anjurkan.
~Perindu Cahaya Ilahi Love Perindu Jalan Lurus~
Senin, 18 Juni 2012
Keistimewaan Syeikh Abdul Qodir Jailani
Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Syeikh Abdul Qadir Jailani rahimakumullah suatu malam tertidur lelap hingga beliau terlupa untuk mengerjakan sholat sunah, kemudian syetan mengganggunya dengan membangunkan beliau.
"Bangunlah dan kerjakan sholat!"
Syeikh berkata, "mengapa kamu membangunkanku?"
"Karena aku tahu siapa engkau, aku akan merugi jika tidak ku bangunkan engkau untuk melaksanakan sholat.."
Syeikh, "Kenapa kamu merugi?"
Syetan menjawab, "karena jika engkau ketinggalan satu saja sholat sunahmu maka engkau akan menggantinya dengan 100 x sholat..."
Subhanallah....
Bagaimana dengan kita? ketinggalan sholat fardhu saja kita merasa biasa saja malahan tiada penyesalan apalagi sholat sunah, malas sekali kita mengerjakannya...
Inilah makna dari surat Al-fatihah ayat ke-7...
"Yaitu jalan yang telah Engkau beri kenikmatan kepada mereka..."
lafadz mereka "alaihim" disana menunjukkan bukanlah artis barat, bukanlah yahudi, bukanlah nasroni yang telah diberi kenikmatan tetapi jalannya Para Nabi, auliya sholihin, ulama sholeh dan Para syuhada Allah....
Maka jika budaya barat kita adopsi berarti kita bukanlah yang termasuk orang-orang yang diberi kenikmatan, tetapi jalan-jalan orang yang sesat...
Naudzubillah min dzalik.....
♥ Beramalah seperti besok adalah amalanmu terakhir di dunia ♥
~Perindu Cahaya Ilahi Love Perindu jalan Lurus~
Syeikh Abdul Qadir Jailani rahimakumullah suatu malam tertidur lelap hingga beliau terlupa untuk mengerjakan sholat sunah, kemudian syetan mengganggunya dengan membangunkan beliau.
"Bangunlah dan kerjakan sholat!"
Syeikh berkata, "mengapa kamu membangunkanku?"
"Karena aku tahu siapa engkau, aku akan merugi jika tidak ku bangunkan engkau untuk melaksanakan sholat.."
Syeikh, "Kenapa kamu merugi?"
Syetan menjawab, "karena jika engkau ketinggalan satu saja sholat sunahmu maka engkau akan menggantinya dengan 100 x sholat..."
Subhanallah....
Bagaimana dengan kita? ketinggalan sholat fardhu saja kita merasa biasa saja malahan tiada penyesalan apalagi sholat sunah, malas sekali kita mengerjakannya...
Inilah makna dari surat Al-fatihah ayat ke-7...
"Yaitu jalan yang telah Engkau beri kenikmatan kepada mereka..."
lafadz mereka "alaihim" disana menunjukkan bukanlah artis barat, bukanlah yahudi, bukanlah nasroni yang telah diberi kenikmatan tetapi jalannya Para Nabi, auliya sholihin, ulama sholeh dan Para syuhada Allah....
Maka jika budaya barat kita adopsi berarti kita bukanlah yang termasuk orang-orang yang diberi kenikmatan, tetapi jalan-jalan orang yang sesat...
Naudzubillah min dzalik.....
♥ Beramalah seperti besok adalah amalanmu terakhir di dunia ♥
~Perindu Cahaya Ilahi Love Perindu jalan Lurus~
Jumat, 15 Juni 2012
♥ Belajar Mengenali diri sebelum mengenali orang lain ♥
♥ Belajar Mengenali diri sebelum mengenali orang lain ♥
Merupakan sebuah kesombongan apabila kita menganggap diri kita suci, tiada pernah berbuat salah kepada orang lain dan menyepelekan hal kecil karena sebuah ego yang sangat besar...
Sungguh luar biasa bagi orang-orang yang berlaku lapang dada mengakui segala kesalahannya dan kemudian bersedia meminta maaf atas segala perbuatannya...
Kadang ketawadhuan manusia terlihat dari akhlaknya yang selalu meminta maaf seolah-olah dia mempunyai kesalahan yang banyak tetapi dia melakukan hal tersebut hanya bermaksud wara'...
Menyadarkan manusia pada kesalahannya memang butuh proses, karena manusia kadang lebih sibuk mengurusi kesalahan oranglain dibandingkan kesalahan yang ada di dirinya sendiri. Seorang Penyair berkata,
"Beruntunglah orang-orang yang lebih dahulu menemukan kesalahannya sebelum dia menemukan kesalahan orang lain"
Pernahkan anda merasa nyaman dan tenang ketika berhadapan dengan orang-orang yang sholeh, betapa kita lihat kehidupan mereka yg tentram karena tidak semua tahu akan beban kekurangannya kecuali Allah swt....
Islam tiada pernah menyuruh kita untuk saling mencaci maki terhadap agama lain, Islam tiada pernah menyuruh kita benci pada sesama umat, Jangan bencilah individunya tetapi bencilah pada akhlaknya. Karena semua manusia terlahir dalam keadaan suci hanya orangtua dan syetan lah yang telah menipu secara habis-habisan...
Allah mensucikan ruh 4.000 tahun lamanya, kemudian diciptakannya bumi seisinya dan ditiupkannya dalam 40 hari ruh-ruh itu ke rahim ibunya namun *ketika manusia terlahir kedunia mereka menantang penciptanya..*(Baca Al-Qur'an surat yasin dan taddaburi)
Coba tanyakan hal ini pada diri kita ?
1. Darimana kita berasal?
فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ . خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ . يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ .
Maka, hendaklah manusia merenungkan, dari apa ia diciptakan. Ia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada. (Q.S. at-Taariq [86]: 5-7)
2. Untuk apa kita diciptakan?
"Inna sholatii wanusukii wamahyaya wamamati lillahi robbil'alamiin..."
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam" (Ikrar dalam setiap sholat)
3. Kemana kita akan kembali?
.........إنّا لله وإنّا إليه راجعون
"sesungguhnya kita semua adalah milik Allah dan kita semua akan berpulang kepadanya".
Hanya beberapa manusia yang sudah mampu menemukan makna di balik kalimat-kalimat yang tidak asing bagi umat ini, kemudia setiap perbuatan kita tanyakanlah point kedua apakah ini untuk ibadah ataukah bukan?
Pacaran apakah ibadah?
Mabok apakah ibadah?
Mengagumi idola apakah ibadah?
Apakah semua yang kita lakukan adalah ibadah?
Renungkanlah.....
Mari sama-sama saling memperbaiki diri sebelum pintu taubat ditutup rapat-rapat....
~Perindu Cahaya Ilahi Love Perindu Jalan Lurus~
Merupakan sebuah kesombongan apabila kita menganggap diri kita suci, tiada pernah berbuat salah kepada orang lain dan menyepelekan hal kecil karena sebuah ego yang sangat besar...
Sungguh luar biasa bagi orang-orang yang berlaku lapang dada mengakui segala kesalahannya dan kemudian bersedia meminta maaf atas segala perbuatannya...
Kadang ketawadhuan manusia terlihat dari akhlaknya yang selalu meminta maaf seolah-olah dia mempunyai kesalahan yang banyak tetapi dia melakukan hal tersebut hanya bermaksud wara'...
Menyadarkan manusia pada kesalahannya memang butuh proses, karena manusia kadang lebih sibuk mengurusi kesalahan oranglain dibandingkan kesalahan yang ada di dirinya sendiri. Seorang Penyair berkata,
"Beruntunglah orang-orang yang lebih dahulu menemukan kesalahannya sebelum dia menemukan kesalahan orang lain"
Pernahkan anda merasa nyaman dan tenang ketika berhadapan dengan orang-orang yang sholeh, betapa kita lihat kehidupan mereka yg tentram karena tidak semua tahu akan beban kekurangannya kecuali Allah swt....
Islam tiada pernah menyuruh kita untuk saling mencaci maki terhadap agama lain, Islam tiada pernah menyuruh kita benci pada sesama umat, Jangan bencilah individunya tetapi bencilah pada akhlaknya. Karena semua manusia terlahir dalam keadaan suci hanya orangtua dan syetan lah yang telah menipu secara habis-habisan...
Allah mensucikan ruh 4.000 tahun lamanya, kemudian diciptakannya bumi seisinya dan ditiupkannya dalam 40 hari ruh-ruh itu ke rahim ibunya namun *ketika manusia terlahir kedunia mereka menantang penciptanya..*(Baca Al-Qur'an surat yasin dan taddaburi)
Coba tanyakan hal ini pada diri kita ?
1. Darimana kita berasal?
فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ . خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ . يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ .
Maka, hendaklah manusia merenungkan, dari apa ia diciptakan. Ia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada. (Q.S. at-Taariq [86]: 5-7)
2. Untuk apa kita diciptakan?
"Inna sholatii wanusukii wamahyaya wamamati lillahi robbil'alamiin..."
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam" (Ikrar dalam setiap sholat)
3. Kemana kita akan kembali?
.........إنّا لله وإنّا إليه راجعون
"sesungguhnya kita semua adalah milik Allah dan kita semua akan berpulang kepadanya".
Hanya beberapa manusia yang sudah mampu menemukan makna di balik kalimat-kalimat yang tidak asing bagi umat ini, kemudia setiap perbuatan kita tanyakanlah point kedua apakah ini untuk ibadah ataukah bukan?
Pacaran apakah ibadah?
Mabok apakah ibadah?
Mengagumi idola apakah ibadah?
Apakah semua yang kita lakukan adalah ibadah?
Renungkanlah.....
Mari sama-sama saling memperbaiki diri sebelum pintu taubat ditutup rapat-rapat....
~Perindu Cahaya Ilahi Love Perindu Jalan Lurus~
~ Sholawat Atas Baginda Rasulullah Sholallahu alaihi wassalam~
♥ Shalawat serta salam ku persembahkan kepada mu wahai kekasih ku ♥
♥ Sebagai bukti keteguhan ku,wahai Nabi saw (kekasih ku) ♥
♥ Engkaulah sebenar2nya pemberi peringatan pada masa mu ♥
♥ Wahai kekasih ku,wahai Rasulullah saw yang bercahaya wajahnya penunjuk jalan kebenaran ♥
<3Tak lekang sholawat tercurah pada mu wahai pembawa kebenaran,laksana hembusan angin yang kencang. ♥
♥ Dialog Alasan mengapa Harus mengingat Rasulullah ♥
Keponakan : "Bibi, kenapa setiap mendengar Nama Rasulullah bibi selalu meneteskan air mata?"
Bibi : "Karena Airmata beliau selalu menetes karena mengingat umat"
Keponakan : "Kenapa ya bi, padahal bibi tidak pernah bertemu dengan beliau?"
Bibi : "Karena kebaikan beliau, ketenangan beliau, kasih sayang beliau tiada pernah membedakan umat, siapapun manusia yang bertemu dengan beliau pasti akan medapatkan kasih sayang beliau"
Keponakan menjadi menangis. Bibi heran..
Bibi : "Kenapa kamu menangis?"
Keponakan : "Aku teringat kisah saat Rasulullah dalam keadaan sakaratul maut, jika aku dalam keadaan sakaratul maut mungkin yang ku ingat adalah mana Ibu, mana Ayah, ataupun aku tiada ingat apapun juga. Tetapi Rasulullah dari nafas pertama hingga akhir berkata, "Wahai Jibril bagaimana dengan umatku?" kemudian saat di hari berbangkit beliaulah yang lebih dahulu dibangunkan, kemudian beliau bertanya kembali pada Jibril, "Wahai Jibril dimana umatku?" sedangkan aku selalu lupa pada beliau....
Bibi : "Bukan itu sahaja...akhlak beliau mengajarkan kita untuk membalas keburukan dengan kebaikan, ada kisah Rasulullah pernah diludahi kemudian orang yang meludahi beliau sakit. Apa yang dilakukan beliau? datang kerumah orang tersebut untuk menjenguknya hingga orang tersebut berurai air mata...."
Keponakan : "Bibi...kita 14 abad jauh dari Rasulullah...apa Rasulullah ingat dan mengenali kita??"
Bibi : "Rasulullah mengingatmu jika kamu selalu bersholawat kepada-nya....Rasulullah mengenalmu jika kamu benar-benar mengenalnya dan mengikuti sunnahnya..."
Keponakan : "Bagaimana mungkin aku mengenal Rasulullah bibi?"
Bibi : "Belajarlah agama Islam dengan sungguh-sungguh, amalkan apa yang kamu ketahui dan istiqomah..."
Keponakan : "Rasulullah dari kecil kehilangan orangtua yang disayanginya...sedangkan kita tiada pernah bersyukur karena kita masih bisa menatap wajah orangtua kita ya bi?"
"Rasulullah mampu merubah dunia dengan akhlak, orang yang keras menjadi lembut, orang yang pemarah menjadi pemurah, orang yang bersengketa menjadi saling merangkul, orang yang pembenci menjadi saling menyayangi...."
Bibi : "Akhlak beliau adalah Al-Quran.."
Keponakan : "Bibi tahu tidak ketika Rasulullah memukul salah satu sahabat, kemudian saat di mimbar beliau menyuruh sahabat tersebut untuk membalas beliau....kemudian sahabat tersebut malah merangkul beliau dengan erat..."
"Kemudian kasih sayang beliau kepada anak-anak, suatu hari seorang anak terdiam dan sedih, Rasulullah menghampiri anak tersebut dan berkata, "Apa yang membuatmu sedih?" anak tersebut menjawab, "Bagaimana aku tidak sedih Yaa Rasulullah sedangkan aku tiada beribu dan berbapak..." Rasulullah kemudian berkata, "Maukah kamu mempunyai seorang Bapak bernama Muhammad bin Abdullah dan ibumu bernama khadijah binti khuwailid?" Anak itu langsung tersenyum karena bahagia...."
Bibi : "Ayo perbanyak sholawat kepada beliau...."
Keponakan "Insya Allah tapi aku belajar sedikit demi sedikit ya bi..."
Bibi : "Yang penting dalam satu harimu ada waktu untuk bersholawat kepada Beliau...."
♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
Yaa Rasulullah sungguh kebaikan dan kasih sayang engkau yang tulus kepada setiap manusia masih tersimpan dalam jejak risalahmu...
Subhanallah, kami bangga menjadi Umatmu Yaa Rasulallah...
~Perindu cahaya Ilahi Love Perindu Jalan Lurus~
♥ Sebagai bukti keteguhan ku,wahai Nabi saw (kekasih ku) ♥
♥ Engkaulah sebenar2nya pemberi peringatan pada masa mu ♥
♥ Wahai kekasih ku,wahai Rasulullah saw yang bercahaya wajahnya penunjuk jalan kebenaran ♥
<3Tak lekang sholawat tercurah pada mu wahai pembawa kebenaran,laksana hembusan angin yang kencang. ♥
♥ Dialog Alasan mengapa Harus mengingat Rasulullah ♥
Keponakan : "Bibi, kenapa setiap mendengar Nama Rasulullah bibi selalu meneteskan air mata?"
Bibi : "Karena Airmata beliau selalu menetes karena mengingat umat"
Keponakan : "Kenapa ya bi, padahal bibi tidak pernah bertemu dengan beliau?"
Bibi : "Karena kebaikan beliau, ketenangan beliau, kasih sayang beliau tiada pernah membedakan umat, siapapun manusia yang bertemu dengan beliau pasti akan medapatkan kasih sayang beliau"
Keponakan menjadi menangis. Bibi heran..
Bibi : "Kenapa kamu menangis?"
Keponakan : "Aku teringat kisah saat Rasulullah dalam keadaan sakaratul maut, jika aku dalam keadaan sakaratul maut mungkin yang ku ingat adalah mana Ibu, mana Ayah, ataupun aku tiada ingat apapun juga. Tetapi Rasulullah dari nafas pertama hingga akhir berkata, "Wahai Jibril bagaimana dengan umatku?" kemudian saat di hari berbangkit beliaulah yang lebih dahulu dibangunkan, kemudian beliau bertanya kembali pada Jibril, "Wahai Jibril dimana umatku?" sedangkan aku selalu lupa pada beliau....
Bibi : "Bukan itu sahaja...akhlak beliau mengajarkan kita untuk membalas keburukan dengan kebaikan, ada kisah Rasulullah pernah diludahi kemudian orang yang meludahi beliau sakit. Apa yang dilakukan beliau? datang kerumah orang tersebut untuk menjenguknya hingga orang tersebut berurai air mata...."
Keponakan : "Bibi...kita 14 abad jauh dari Rasulullah...apa Rasulullah ingat dan mengenali kita??"
Bibi : "Rasulullah mengingatmu jika kamu selalu bersholawat kepada-nya....Rasulullah mengenalmu jika kamu benar-benar mengenalnya dan mengikuti sunnahnya..."
Keponakan : "Bagaimana mungkin aku mengenal Rasulullah bibi?"
Bibi : "Belajarlah agama Islam dengan sungguh-sungguh, amalkan apa yang kamu ketahui dan istiqomah..."
Keponakan : "Rasulullah dari kecil kehilangan orangtua yang disayanginya...sedangkan kita tiada pernah bersyukur karena kita masih bisa menatap wajah orangtua kita ya bi?"
"Rasulullah mampu merubah dunia dengan akhlak, orang yang keras menjadi lembut, orang yang pemarah menjadi pemurah, orang yang bersengketa menjadi saling merangkul, orang yang pembenci menjadi saling menyayangi...."
Bibi : "Akhlak beliau adalah Al-Quran.."
Keponakan : "Bibi tahu tidak ketika Rasulullah memukul salah satu sahabat, kemudian saat di mimbar beliau menyuruh sahabat tersebut untuk membalas beliau....kemudian sahabat tersebut malah merangkul beliau dengan erat..."
"Kemudian kasih sayang beliau kepada anak-anak, suatu hari seorang anak terdiam dan sedih, Rasulullah menghampiri anak tersebut dan berkata, "Apa yang membuatmu sedih?" anak tersebut menjawab, "Bagaimana aku tidak sedih Yaa Rasulullah sedangkan aku tiada beribu dan berbapak..." Rasulullah kemudian berkata, "Maukah kamu mempunyai seorang Bapak bernama Muhammad bin Abdullah dan ibumu bernama khadijah binti khuwailid?" Anak itu langsung tersenyum karena bahagia...."
Bibi : "Ayo perbanyak sholawat kepada beliau...."
Keponakan "Insya Allah tapi aku belajar sedikit demi sedikit ya bi..."
Bibi : "Yang penting dalam satu harimu ada waktu untuk bersholawat kepada Beliau...."
♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
Yaa Rasulullah sungguh kebaikan dan kasih sayang engkau yang tulus kepada setiap manusia masih tersimpan dalam jejak risalahmu...
Subhanallah, kami bangga menjadi Umatmu Yaa Rasulallah...
~Perindu cahaya Ilahi Love Perindu Jalan Lurus~
Selasa, 12 Juni 2012
~ Wahai Wanita apakah ada sedikit rasa malu? ~
~ Wahai Wanita apakah ada sedikit rasa malu? ~
Assalamualaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh...
Seorang wanita adalah tauladan bagi manusia, karena berawal dari seorang wanita lah manusia-manusia di dunia ini sesudah dari Nabi Adam as menjadi titik utama amanah kualitas manusia selanjutnya. Oleh karena itu ada beberapa yang perlu ditanyakan jauh ke dalam diri wanita tersebut apakah sosoknya sudah pantas menjadi tauladan baginya ataupun orang lain.
Pernahkan seorang wanita muslimah merasa malu ketika dirinya melihat wanita yang benar-benar sosok muslimah? Menutup auratnya, menjaga lisannya, dan memperbagus dirinya dengan kebaikan akhlak.
Pernahkah hati kecil kita berkata, "andaikan aku seperti mereka?"
Atau hati kecil kita berkata sebaliknya, "Ih tidak gaul".
Semua muslimah menginginkan menjadi muslimah sejati namun ada yang lebih dahulu menemukan jalannya dan adapula yang terakhir baru menemukan jalannya.
Semua itu berawal dari niat pribadi, karena Allah sudah siapkan A dan B. Allah sudah siapkan tempat kembali kita antara surga dan neraka, dan kita tahu betul bahwa tempat kembali adalah alam akhirat sana. Hanya syetan dan tipu dayanya telah membutakan mata hati kita, mentulikan pendengaran kita.
“Katakanlah: “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. 005:100)
Jika Ilmu adalah pangkal dari semua itu lalu kenapa Al-Quran yang penuh dengan seluruh ilmu tidak pernah kita kaji, As-sunnah yang kita akui dari Nabi kita tidak pernah kita kaji. Kita hanya bisa menyalahkan hidup dan takdir, ketika kita merasa "saya ini kurang ilmu karena ibu dan bapak saya tidak pernah mengajarkannya, teman-teman saya, kerabat saya semua sama"
Itu hanya sebuah gengsi yang berasal dari diri kita pribadi, hanya kita tidak sadar dan mau mengakui bahwa kita mampu memilih apa yang terbaik untuk diri kita, ustadz banyak, pengajian banyak hanya diri kitalah yang selalu menolak karena syetan sudah masuk dirongga-rongga urat nadi kita.
Sekarang adakah rasa malu pada diri kita terutama kaum hawa? Mengapa kita memilih budaya barat? mengapa kita mengidolakan sosok yang akan mengantarkan kita kepada Neraka.
Adakah sedikit saja rasa malu pada diri ini...
Dimana kah Allah? Dimana kah arti Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat?
Lupakah kata-kata seorang anak kecil yang ketika hendak di suruh seorang khalifah untuk menjual gembala milik tuannya kemudian dia berkata "Lalu dimanakah Allah?"
Wahai muslimah...janganlah hanya KTP saja yang mencantumkan kalian beragama Islam, mengapa kita tekankan kepada kaum muslimah karena survei kami membuktikan fakta bobroknya Islam itu karena wanitanya disamping laki-lakinya yang buta agama.
Sekarang lihat disekitar kita berapa wanita yang membuka aurat dibandingkan yang menutupnya? Wanita muslimah sempat bingung membedakan mana yang beragama Islam dan non-Islam. Jangan pernah sakit hati dengan pernyataan seperti ini, sakit hati-lah karena anda menyadari bahwa selama ini anda menzalimi anda sendiri.
“Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal, (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu,”(QS. 065:010)
Kami hanya memberi peringatan, jika Allah tidak memberikan hidayahNya maka sesungguhnya termasuklah sekalian manusia ini adalah manusia yang merugi.
“Dan barang siapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan Barang siapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu akan padam Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.”(QS. 017:097)
Wallohua'lam...
Silahkan beristighfarlah..bertaubatlah...
Kita perbaiki diri bersama-sama untuk menuju Jannah-Nya...
~ Perindu Cahaya Ilahi Love Perindu Jalan Lurus ~
Assalamualaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh...
Seorang wanita adalah tauladan bagi manusia, karena berawal dari seorang wanita lah manusia-manusia di dunia ini sesudah dari Nabi Adam as menjadi titik utama amanah kualitas manusia selanjutnya. Oleh karena itu ada beberapa yang perlu ditanyakan jauh ke dalam diri wanita tersebut apakah sosoknya sudah pantas menjadi tauladan baginya ataupun orang lain.
Pernahkan seorang wanita muslimah merasa malu ketika dirinya melihat wanita yang benar-benar sosok muslimah? Menutup auratnya, menjaga lisannya, dan memperbagus dirinya dengan kebaikan akhlak.
Pernahkah hati kecil kita berkata, "andaikan aku seperti mereka?"
Atau hati kecil kita berkata sebaliknya, "Ih tidak gaul".
Semua muslimah menginginkan menjadi muslimah sejati namun ada yang lebih dahulu menemukan jalannya dan adapula yang terakhir baru menemukan jalannya.
Semua itu berawal dari niat pribadi, karena Allah sudah siapkan A dan B. Allah sudah siapkan tempat kembali kita antara surga dan neraka, dan kita tahu betul bahwa tempat kembali adalah alam akhirat sana. Hanya syetan dan tipu dayanya telah membutakan mata hati kita, mentulikan pendengaran kita.
“Katakanlah: “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. 005:100)
Jika Ilmu adalah pangkal dari semua itu lalu kenapa Al-Quran yang penuh dengan seluruh ilmu tidak pernah kita kaji, As-sunnah yang kita akui dari Nabi kita tidak pernah kita kaji. Kita hanya bisa menyalahkan hidup dan takdir, ketika kita merasa "saya ini kurang ilmu karena ibu dan bapak saya tidak pernah mengajarkannya, teman-teman saya, kerabat saya semua sama"
Itu hanya sebuah gengsi yang berasal dari diri kita pribadi, hanya kita tidak sadar dan mau mengakui bahwa kita mampu memilih apa yang terbaik untuk diri kita, ustadz banyak, pengajian banyak hanya diri kitalah yang selalu menolak karena syetan sudah masuk dirongga-rongga urat nadi kita.
Sekarang adakah rasa malu pada diri kita terutama kaum hawa? Mengapa kita memilih budaya barat? mengapa kita mengidolakan sosok yang akan mengantarkan kita kepada Neraka.
Adakah sedikit saja rasa malu pada diri ini...
Dimana kah Allah? Dimana kah arti Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat?
Lupakah kata-kata seorang anak kecil yang ketika hendak di suruh seorang khalifah untuk menjual gembala milik tuannya kemudian dia berkata "Lalu dimanakah Allah?"
Wahai muslimah...janganlah hanya KTP saja yang mencantumkan kalian beragama Islam, mengapa kita tekankan kepada kaum muslimah karena survei kami membuktikan fakta bobroknya Islam itu karena wanitanya disamping laki-lakinya yang buta agama.
Sekarang lihat disekitar kita berapa wanita yang membuka aurat dibandingkan yang menutupnya? Wanita muslimah sempat bingung membedakan mana yang beragama Islam dan non-Islam. Jangan pernah sakit hati dengan pernyataan seperti ini, sakit hati-lah karena anda menyadari bahwa selama ini anda menzalimi anda sendiri.
“Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal, (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu,”(QS. 065:010)
Kami hanya memberi peringatan, jika Allah tidak memberikan hidayahNya maka sesungguhnya termasuklah sekalian manusia ini adalah manusia yang merugi.
“Dan barang siapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan Barang siapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu akan padam Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.”(QS. 017:097)
Wallohua'lam...
Silahkan beristighfarlah..bertaubatlah...
Kita perbaiki diri bersama-sama untuk menuju Jannah-Nya...
~ Perindu Cahaya Ilahi Love Perindu Jalan Lurus ~
Minggu, 10 Juni 2012
~ Anak yang mampu membuat khalifah Umar ra menangis ~
~ Jejak Risalah ~
23 Tahun lamanya Muhammad saw menyampaikan Risalahny, mewujudkan kaidah-kaidah itu ditengah-tengah kekuatan jiwanya, dengan contoh dan teladan, dengan amal dan jihadnya, dalam suka dan duka sampai risalahnya tumbuh terwujud pada pribadi-pribadi mereka yang menerimanaya.
Risalah Muhammad saw membina pribadi, mencetak umat yang mempunyai corak dan tujuan hidup. Hidup yang berisikan amal yang shaleh, pancaran iman, kedua kakinya terpancang dibumi dan jiwanya menjangkau ke langit.
Ada sebuah cerita mengenai Risalah beliau yang membekas pada pribadi manusia saat itu.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Dinar, bahwa pada suatu hari dia berjalan dengan khalifah Umar bin khotob ra dari Madinah menuju Mekkah. Di perjalanan mereka berjumpa dengan seorang anak penggembala yang sedang turun dari tempat penggembalaannya dengan kambing-kambing yang banyak. Khalifah ingin menguji sampai dimana anak gembala tersebut bersifat amanah. Antara keduanya terjadi percakapan sebagai berikut :
Khalifah : "Wahai penggembala, juallah kepadaku seekor anak kambing dari ternakmu ini"
Gembala : "Aku ini hanya seorang budak"
Khalifah : "Katakanlah saja nanti kepada tuanmu, anak kambing itu telah dimakan serigala"
Gembala : "Fa ainallah?" "Kalau begitu dimana Allah ?"
sangat pendek jawabannya hanya sekedar "Dimana Allah", bagi khalifah Umar dan umumnya jamaah muslim dikala itu pertanyaan sependek itu sudah cukup untuk menggugah dhamir, meremang bulu badan.
"Fa ainallah?" ini sudah cukup memancing ingatan mereka kepada jawaban :
"...........Dan Dia (Allah) beserta kamu dimanapun kamu berada, dan melihat apa yang kamu kerjakan." (Al-Hadid ayat 4)
"Tidaklah ia ketahui, bahwasanya Allah melihat." (Al-Alaq ayat 14)
Seakan anak gembala itu berkata, "Memang, tuan saya memilki ternak ini, bisa saja saya menipu, dan dia tidak melihat apa yang saya lakukan disini tetapi bagaimana saya akan menipu Allah?!Bulkankah Allah melihat apa-apa yang saya perbuat!Malah Dia mengetahui apa yang tersirat dalam hati seseorang dimanapun dia berada.
Tidaklah heran jika waktu itu khalifah Umar bercucuran air matanya lantaran terharu. Lalu Khlaifah Umar pergi memerdekakan anak tersebut kepada tuannya.
Demikianlah jejak risalah pada jiwa pribadi jemaah. Bagaimana dengan kita apakah Risalah beliau menjejak dihati anda sekalian?
~ Perindu Cahaya Illahi Love Perindu Jalan Lurus~
23 Tahun lamanya Muhammad saw menyampaikan Risalahny, mewujudkan kaidah-kaidah itu ditengah-tengah kekuatan jiwanya, dengan contoh dan teladan, dengan amal dan jihadnya, dalam suka dan duka sampai risalahnya tumbuh terwujud pada pribadi-pribadi mereka yang menerimanaya.
Risalah Muhammad saw membina pribadi, mencetak umat yang mempunyai corak dan tujuan hidup. Hidup yang berisikan amal yang shaleh, pancaran iman, kedua kakinya terpancang dibumi dan jiwanya menjangkau ke langit.
Ada sebuah cerita mengenai Risalah beliau yang membekas pada pribadi manusia saat itu.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Dinar, bahwa pada suatu hari dia berjalan dengan khalifah Umar bin khotob ra dari Madinah menuju Mekkah. Di perjalanan mereka berjumpa dengan seorang anak penggembala yang sedang turun dari tempat penggembalaannya dengan kambing-kambing yang banyak. Khalifah ingin menguji sampai dimana anak gembala tersebut bersifat amanah. Antara keduanya terjadi percakapan sebagai berikut :
Khalifah : "Wahai penggembala, juallah kepadaku seekor anak kambing dari ternakmu ini"
Gembala : "Aku ini hanya seorang budak"
Khalifah : "Katakanlah saja nanti kepada tuanmu, anak kambing itu telah dimakan serigala"
Gembala : "Fa ainallah?" "Kalau begitu dimana Allah ?"
sangat pendek jawabannya hanya sekedar "Dimana Allah", bagi khalifah Umar dan umumnya jamaah muslim dikala itu pertanyaan sependek itu sudah cukup untuk menggugah dhamir, meremang bulu badan.
"Fa ainallah?" ini sudah cukup memancing ingatan mereka kepada jawaban :
"...........Dan Dia (Allah) beserta kamu dimanapun kamu berada, dan melihat apa yang kamu kerjakan." (Al-Hadid ayat 4)
"Tidaklah ia ketahui, bahwasanya Allah melihat." (Al-Alaq ayat 14)
Seakan anak gembala itu berkata, "Memang, tuan saya memilki ternak ini, bisa saja saya menipu, dan dia tidak melihat apa yang saya lakukan disini tetapi bagaimana saya akan menipu Allah?!Bulkankah Allah melihat apa-apa yang saya perbuat!Malah Dia mengetahui apa yang tersirat dalam hati seseorang dimanapun dia berada.
Tidaklah heran jika waktu itu khalifah Umar bercucuran air matanya lantaran terharu. Lalu Khlaifah Umar pergi memerdekakan anak tersebut kepada tuannya.
Demikianlah jejak risalah pada jiwa pribadi jemaah. Bagaimana dengan kita apakah Risalah beliau menjejak dihati anda sekalian?
~ Perindu Cahaya Illahi Love Perindu Jalan Lurus~
Sabtu, 09 Juni 2012
My Puisi 2 ^_^
Aku menulis perjalanan hidupku...
berdiri memandang dengan kedua kain putih di bahuku...
Aku titipkan salam di ujung kerinduanku padaMu wahai Rabb-ku..
Illahi...sucikan qalbuku, jagalah aku...
Biarkan catatanku terbang menghampiriMu...
Sudahkah aku tahu perjuangan Rasulullah untuk umatMu?
Beliau kini berada dekat denganMu...
Aku titipkan salam di ujung kerinduanku pada Rasul-ku....
Yaa Allah...syairku bukan untuk bacaan manusia..
Syairku bukan untuk di ekspresikan manusia dalam pentas sandiwaranya....
Puisiku gambaran hatiku yang merindukan Tuhan-ku...
Kadang terselip kemunafikan dalam catatanku
Kebecian, amarah, prasangka dan kesombongan!
Semua menghiasi gambaran kehidupanku kelak di hadapanMu
Malu hati ini..
Kemana akan aku bawa wajahku, sanggupkah aku melihatMu dalam lumuran dosa dalam hidupku...
Malu diri ini...
Menggapai RidhoMu dengan jalan yang tidak ku tempuh sesuai petunjuk kasih sayangMu...
Oh Tuhan...baju tipisku ini kenapa Engkau lipat, amalku kenapa Engkau lipat...
Sadarkah aku akan Ilmu yang ku dapat, aku takut ketika aku teringat...Allah menamparkan amalan yang senang mengumbar aurat, Allah menamparkan amalan karena keriyaanku....
Allah...ampunilah aku, berikanlah aku rahmatMu...
TanpaMu perjalanan ini kosong tidak berarah...
Lembaran goresan tinta ini tidak akan pernah sampai kepadaMu..
Lembaran ini hanya akan sampai pada manusia yang rakus akan dunia...
Aku tidak mau Yaa Rabbi!
Aku tidak mau mereka yang membacanya!
Kami hidup terus berpura-pura, karena kami menganggap hidup itu adalah seni dan budaya
Padahal ini sungguh nyata, bukan budaya dan hanya teater belaka.
Dunia ini asli dipijak, langit itu asli di junjung
Akhirat itu pasti akan ada..
Kiamat itu pasti datang tak terduga...
Minta maaf sudah tak lagi berguna, taubat semua sia-sia
Mengapa kami harus hidup dalam kepura-puraan?
Mengapa kami mengenal Al-Quran tanpa pengamalan?
Kenapa kami memahami Al-Quran dengan akal bulus kami sendiri?
Kami menipu saudara kami, agar tercapai kehendak kami.
Kami biarkan mereka tersesat karena kefasikan kami.
Kami biarkan mereka menderita dibawah kekeliruan kami.
Wahai Allah...
Aku masih menulis kehidupanku di lembaran putihMu...
Tinta apakah yang akan ku tuang, semua terserah padaku..
Merah, hitam, emas semua kembali untukku..
Rabbi...titipkanlah salamku untuk mukmin di syurgaMu...
Aku ingin bertemu dengan saudaraku, dengan perjuangan amal..
Berusaha menggapai ridhoMu, berusaha agar kebaikan menyertaiku dan orang-orang terdekatku...
Alhamdulillah Yaa Allah, Tunjukilah aku jalan lurusMu....
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin...........
berdiri memandang dengan kedua kain putih di bahuku...
Aku titipkan salam di ujung kerinduanku padaMu wahai Rabb-ku..
Illahi...sucikan qalbuku, jagalah aku...
Biarkan catatanku terbang menghampiriMu...
Sudahkah aku tahu perjuangan Rasulullah untuk umatMu?
Beliau kini berada dekat denganMu...
Aku titipkan salam di ujung kerinduanku pada Rasul-ku....
Yaa Allah...syairku bukan untuk bacaan manusia..
Syairku bukan untuk di ekspresikan manusia dalam pentas sandiwaranya....
Puisiku gambaran hatiku yang merindukan Tuhan-ku...
Kadang terselip kemunafikan dalam catatanku
Kebecian, amarah, prasangka dan kesombongan!
Semua menghiasi gambaran kehidupanku kelak di hadapanMu
Malu hati ini..
Kemana akan aku bawa wajahku, sanggupkah aku melihatMu dalam lumuran dosa dalam hidupku...
Malu diri ini...
Menggapai RidhoMu dengan jalan yang tidak ku tempuh sesuai petunjuk kasih sayangMu...
Oh Tuhan...baju tipisku ini kenapa Engkau lipat, amalku kenapa Engkau lipat...
Sadarkah aku akan Ilmu yang ku dapat, aku takut ketika aku teringat...Allah menamparkan amalan yang senang mengumbar aurat, Allah menamparkan amalan karena keriyaanku....
Allah...ampunilah aku, berikanlah aku rahmatMu...
TanpaMu perjalanan ini kosong tidak berarah...
Lembaran goresan tinta ini tidak akan pernah sampai kepadaMu..
Lembaran ini hanya akan sampai pada manusia yang rakus akan dunia...
Aku tidak mau Yaa Rabbi!
Aku tidak mau mereka yang membacanya!
Kami hidup terus berpura-pura, karena kami menganggap hidup itu adalah seni dan budaya
Padahal ini sungguh nyata, bukan budaya dan hanya teater belaka.
Dunia ini asli dipijak, langit itu asli di junjung
Akhirat itu pasti akan ada..
Kiamat itu pasti datang tak terduga...
Minta maaf sudah tak lagi berguna, taubat semua sia-sia
Mengapa kami harus hidup dalam kepura-puraan?
Mengapa kami mengenal Al-Quran tanpa pengamalan?
Kenapa kami memahami Al-Quran dengan akal bulus kami sendiri?
Kami menipu saudara kami, agar tercapai kehendak kami.
Kami biarkan mereka tersesat karena kefasikan kami.
Kami biarkan mereka menderita dibawah kekeliruan kami.
Wahai Allah...
Aku masih menulis kehidupanku di lembaran putihMu...
Tinta apakah yang akan ku tuang, semua terserah padaku..
Merah, hitam, emas semua kembali untukku..
Rabbi...titipkanlah salamku untuk mukmin di syurgaMu...
Aku ingin bertemu dengan saudaraku, dengan perjuangan amal..
Berusaha menggapai ridhoMu, berusaha agar kebaikan menyertaiku dan orang-orang terdekatku...
Alhamdulillah Yaa Allah, Tunjukilah aku jalan lurusMu....
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin...........
My Puisi ^_^
Ya Allah.....
Cintaku benarlah hanya untukMu
Aku ingin berusaha menggapai cinta dan kasihMu
Maka tuntunlah jalanku yang kelam nan hitam ini
menuju keridhoanMu
Ya Rasulullah..
Benarlah dirimu panutan dalam hidupku
Aku ingin bershalawat dan mengikuti sunnahmu
Maka pandanglah aku kelak sebagai ummatmu
Ya habibi Ya Muhammad..
Ya Khalifatu Rasyidin....
Sahabat Nabiyullah yang gagah perkasa
Aku ingin memanjatkan doa pada kalian wahai Waliyullah
Senantiasalah berada dalam rahmatNya
Rangkulah aku pada barisan-barisan kalian
Jadikan aku orang yang membenarkan
Sebagaimana Abu Baqar membenarkan Al-Isra wal Mi'raj
Jadikan aku orang yang pemberani
Sebagaimana Umar menyatakan keislamannya bahwa,
"Aku tidak masuk Islam, namun Islam lah yang lebih dahulu masuk kedalam qolbuku"
Jadikanlah aku orang yang lembut
Sebagaimana Utsman
Jadikan aku orang yang bijaksana
Sebagaimana Ali
Jadikan aku orang yang mampu mensejahterakan
Sebagaimana Umar bin Abdul Aziz
Ya Allah....
Jadikanlah mimbar shalatku sama bercahayanya
Sebagaimana mimbar Fatimah Az-zahra ketika shalat
Ya Allah....
Cahaya IllahMu selalu merasuk ke Qolbuku
Menyemaikan benih-benih kebenaran
Menumbuhkan keikhlasan dan ketulusan...
Ya Allah..
Aku ingin seperti Rabiah Al-Adawiyah
MencintaiMu bukan berdasar surga dan neraka
Ta'at kepadaMu bukan berdasarkan kewajiban
MenyembahMu itulah keinginan
Jauh lebih dalam dari sekedar sebuah keinginan
Inilah panggilan jiwa...
Jiwa yang entah sekian lama menyanyikan dawai-dawai kerinduan
Untuk bertemu denganMu
Jiwa yang rindu pada Pemiliknya
Jiwa yang Rindu pada penciptanya
Ruhaniku selalu memanggilMu..Ya Rabb..Ya Rabb...
Berikanlah kasih sayangMu pada Umi dan Abi
Muliakanlah mereka dan ampunilah mereka
Karena sungguh ku menyayangi perantaraMu
Perantara untuk mengawali perkenalanku pada penciptaku
Ya Allah......
Aku ingin dia menjadi jalan untukku
Menyempurnakan separo imanku
Jadikan dia imamku di dunia
Jadikan dia imamku di akhirat
Baiti' jannati tercipta di antara kami
Aku membutuhkannya untuk ta'at padaMu
Agar diriku mengenal cinta, cinta yang hakikinya ku serahkan hanya padaMu Ya Rabb
Ya Allah,,
Berapa kata yang mesti ku tulis
Inilah batinku, inilah suratku untukMu
Tuhanku, Allah, Allah, Allah
Cintaku benarlah hanya untukMu
Aku ingin berusaha menggapai cinta dan kasihMu
Maka tuntunlah jalanku yang kelam nan hitam ini
menuju keridhoanMu
Ya Rasulullah..
Benarlah dirimu panutan dalam hidupku
Aku ingin bershalawat dan mengikuti sunnahmu
Maka pandanglah aku kelak sebagai ummatmu
Ya habibi Ya Muhammad..
Ya Khalifatu Rasyidin....
Sahabat Nabiyullah yang gagah perkasa
Aku ingin memanjatkan doa pada kalian wahai Waliyullah
Senantiasalah berada dalam rahmatNya
Rangkulah aku pada barisan-barisan kalian
Jadikan aku orang yang membenarkan
Sebagaimana Abu Baqar membenarkan Al-Isra wal Mi'raj
Jadikan aku orang yang pemberani
Sebagaimana Umar menyatakan keislamannya bahwa,
"Aku tidak masuk Islam, namun Islam lah yang lebih dahulu masuk kedalam qolbuku"
Jadikanlah aku orang yang lembut
Sebagaimana Utsman
Jadikan aku orang yang bijaksana
Sebagaimana Ali
Jadikan aku orang yang mampu mensejahterakan
Sebagaimana Umar bin Abdul Aziz
Ya Allah....
Jadikanlah mimbar shalatku sama bercahayanya
Sebagaimana mimbar Fatimah Az-zahra ketika shalat
Ya Allah....
Cahaya IllahMu selalu merasuk ke Qolbuku
Menyemaikan benih-benih kebenaran
Menumbuhkan keikhlasan dan ketulusan...
Ya Allah..
Aku ingin seperti Rabiah Al-Adawiyah
MencintaiMu bukan berdasar surga dan neraka
Ta'at kepadaMu bukan berdasarkan kewajiban
MenyembahMu itulah keinginan
Jauh lebih dalam dari sekedar sebuah keinginan
Inilah panggilan jiwa...
Jiwa yang entah sekian lama menyanyikan dawai-dawai kerinduan
Untuk bertemu denganMu
Jiwa yang rindu pada Pemiliknya
Jiwa yang Rindu pada penciptanya
Ruhaniku selalu memanggilMu..Ya Rabb..Ya Rabb...
Berikanlah kasih sayangMu pada Umi dan Abi
Muliakanlah mereka dan ampunilah mereka
Karena sungguh ku menyayangi perantaraMu
Perantara untuk mengawali perkenalanku pada penciptaku
Ya Allah......
Aku ingin dia menjadi jalan untukku
Menyempurnakan separo imanku
Jadikan dia imamku di dunia
Jadikan dia imamku di akhirat
Baiti' jannati tercipta di antara kami
Aku membutuhkannya untuk ta'at padaMu
Agar diriku mengenal cinta, cinta yang hakikinya ku serahkan hanya padaMu Ya Rabb
Ya Allah,,
Berapa kata yang mesti ku tulis
Inilah batinku, inilah suratku untukMu
Tuhanku, Allah, Allah, Allah
Kisah Inspirasi Akhwat Muslimah
~ Kekuatan syukur seorang Kakak ~
Assalamualaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh....
Ini adalah cerita nyata dari sosok seorang kakak.
Aku seorang wanita yang terlahir dari keluarga yang tidak berada, ayah dan ibuku sudah tua renta namun mereka tetap berusaha menyekolahkanku hingga aku sekarang di tingkat SMA. Bagiku hidupku terfokus hanya untuk keluarga dan adik-adikku yang banyak.
Aku membantu ekonomi keluarga dengan jalan menjadi pengajar anak-anak di waktu yang senggang, Alhamdulillah dari hasilku itu aku bisa membantu ayah dan ibuku meringankan beban mereka meskipun hanya untuk jajan aku dan adik-adikku.
Aku tidak merasa gengsi ataupun malu, melihat teman-temanku disekolah yang sibuk hanya kepada urusan pribadi dan mode, bagiku apalah artinya mode atau pergaulan hal semacam itu. Aku hanya ingin mengejar cita-citaku untuk keluargaku.
Aku berdoa kepada Allah swt, jikalau ini memang takdirku maka kemanapun aku berada di bawah bumi ini tetaplah takdir itu akan menemukanku. Tetapi aku hanya ingin merubah nasibku, aku tidak akan menyalahkan siapapun. Aku hanya akan banyak merenungi setiap kejadian yang menimpaku agar menjadi hikmah dikemudian hari.
Aku pernah di ajak makan semangkok baso itupun traktiran temanku. Saat ku pandang makanan itu aku teringat adik-adikku dirumah yang tidak bisa merasakan apa yang aku rasakan saat ini. tidak seperti kebanyakan orang yang makan direstoran dengan makanan rumpah ruah serta hidangannya dengan rakus tanpa memikirkan oranglain hingga menyisakannya, katanya hidup yang penting mangan wareg. Aku makan baso itu hanya mienya saja. Aku meminta plastik cepat-cepat kepada tukang baso untuk memasukkan baso dan kuahnya sebelum temanku tahu, aku tidak mau merepotkan temanku itu.
Sepulangnya aku membagi nya kepada adik-adikku, bahagia rasanya. Aku bersyukur pada Allah telah memberikan rezeki untukku dan adik-adikku. Aku juga pernah berbohong baerkata aku sedang puasa ketika diajak membeli es campur. Kemudian temanku berkata aku boleh membungkusnya ke rumah. Itulah yang kuharapkan karena aku ingin ingin memberikannya kepada adik-adikku. Apakah aku salah Wahai Allah? membohongi teman terbaikku itu? aku lakukan semua itu demi membahagiakan adik-adikku dirumah dan aku tidak mau temanku tahu. Cukuplah aku dan Engkau wahai Tuhanku yang tahu...
Alhamdulillah aku berprestasi di sekolah, aku bersyukur Allah memberikan kelebihan padaku. Aku akan memanfaatkan semua ini untuk berbakti kepada orangtuaku. Meskipun aku tahu jika seorang wanita tempatnya sumur, dapur dan kasur, aku tidak menolak takdir Allah seperti itu tetapi aku ingin sedikit-demi sedikit merubah nasib keluargaku mungkin saat ini saja.
Terima Kasih Yaa Allah, aku bersyukur padaMu. Bukti keistiqomahanku kini aku mempunyai cucu dan anak-anak dan melihat mereka bahagia. Juga kepada adik-adikku yang sukses disana jangan lupakan kakakmu meskipun kakakmu ini sudah berkeriput.
~ Curhatan Seorang nenek ~
Subhanallah, betapa hebatnya nenek tersebut tidak menyia-nyiakan waktu hidupnya dengan percuma dan dengan hal-hal yang tidak berguna. Ini adalah kisah nyata yang diterima oleh ~ Perindu cahaya Ilahi Love Perindu Jalan Lurus ~ Tafakkurkan...
Wassalam...
Assalamualaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh....
Ini adalah cerita nyata dari sosok seorang kakak.
Aku seorang wanita yang terlahir dari keluarga yang tidak berada, ayah dan ibuku sudah tua renta namun mereka tetap berusaha menyekolahkanku hingga aku sekarang di tingkat SMA. Bagiku hidupku terfokus hanya untuk keluarga dan adik-adikku yang banyak.
Aku membantu ekonomi keluarga dengan jalan menjadi pengajar anak-anak di waktu yang senggang, Alhamdulillah dari hasilku itu aku bisa membantu ayah dan ibuku meringankan beban mereka meskipun hanya untuk jajan aku dan adik-adikku.
Aku tidak merasa gengsi ataupun malu, melihat teman-temanku disekolah yang sibuk hanya kepada urusan pribadi dan mode, bagiku apalah artinya mode atau pergaulan hal semacam itu. Aku hanya ingin mengejar cita-citaku untuk keluargaku.
Aku berdoa kepada Allah swt, jikalau ini memang takdirku maka kemanapun aku berada di bawah bumi ini tetaplah takdir itu akan menemukanku. Tetapi aku hanya ingin merubah nasibku, aku tidak akan menyalahkan siapapun. Aku hanya akan banyak merenungi setiap kejadian yang menimpaku agar menjadi hikmah dikemudian hari.
Aku pernah di ajak makan semangkok baso itupun traktiran temanku. Saat ku pandang makanan itu aku teringat adik-adikku dirumah yang tidak bisa merasakan apa yang aku rasakan saat ini. tidak seperti kebanyakan orang yang makan direstoran dengan makanan rumpah ruah serta hidangannya dengan rakus tanpa memikirkan oranglain hingga menyisakannya, katanya hidup yang penting mangan wareg. Aku makan baso itu hanya mienya saja. Aku meminta plastik cepat-cepat kepada tukang baso untuk memasukkan baso dan kuahnya sebelum temanku tahu, aku tidak mau merepotkan temanku itu.
Sepulangnya aku membagi nya kepada adik-adikku, bahagia rasanya. Aku bersyukur pada Allah telah memberikan rezeki untukku dan adik-adikku. Aku juga pernah berbohong baerkata aku sedang puasa ketika diajak membeli es campur. Kemudian temanku berkata aku boleh membungkusnya ke rumah. Itulah yang kuharapkan karena aku ingin ingin memberikannya kepada adik-adikku. Apakah aku salah Wahai Allah? membohongi teman terbaikku itu? aku lakukan semua itu demi membahagiakan adik-adikku dirumah dan aku tidak mau temanku tahu. Cukuplah aku dan Engkau wahai Tuhanku yang tahu...
Alhamdulillah aku berprestasi di sekolah, aku bersyukur Allah memberikan kelebihan padaku. Aku akan memanfaatkan semua ini untuk berbakti kepada orangtuaku. Meskipun aku tahu jika seorang wanita tempatnya sumur, dapur dan kasur, aku tidak menolak takdir Allah seperti itu tetapi aku ingin sedikit-demi sedikit merubah nasib keluargaku mungkin saat ini saja.
Terima Kasih Yaa Allah, aku bersyukur padaMu. Bukti keistiqomahanku kini aku mempunyai cucu dan anak-anak dan melihat mereka bahagia. Juga kepada adik-adikku yang sukses disana jangan lupakan kakakmu meskipun kakakmu ini sudah berkeriput.
~ Curhatan Seorang nenek ~
Subhanallah, betapa hebatnya nenek tersebut tidak menyia-nyiakan waktu hidupnya dengan percuma dan dengan hal-hal yang tidak berguna. Ini adalah kisah nyata yang diterima oleh ~ Perindu cahaya Ilahi Love Perindu Jalan Lurus ~ Tafakkurkan...
Wassalam...
~ TAKUT KEPADA ALLAH ~
~ TAKUT KEPADA ALLAH ~
Yaquulullaahu ta'alaa yaumil Qiyamah :
"Keluarkanlah dari neraka orang-orang yang pernah ingat pada suatu saat kepada-Ku atau orang yang pernah merasa takut kepada-Ku dalam kedudukan apapun." (HQR. Turmudzi yang bersumber dari Anas ra).
Pada hari kiamat orang-orang akan ditempatkan sesuai dengan amalannya masing-masing di surga atau neraka. Allah memerintahkan kepada malaikat Zabaniah untuk mengeluarkan dari neraka hamba-Nya yang pernah beriman dan percaya kepada Allah swt sebagai Tuhan Yang Maha Esa, atau mentauhidkan-Nya tetapi mereka mencampurkan amal sholeh dengan perbuata maksiat. Mereka berhak dijebloskan ke dalam neraka dahulu sebagai hukuman kepada mereka dari kotoran dosa. Setelah mereka suci dan bersih berulah mereka dikeluarkan dari neraka dan kemudian dimasukkan ke dalam surga. Dikeluarkan dari api neraka ini dapat dilakukan atas syafa'at bagi orang yang di izinkan oleh Allah swt atau karena pengampunan umum-Nya.
Yang dimaksud ingat (dzikir) disini ialah ingat dengan ikhlas dan niat yang benar dalam meng-Esakan Allah swt yang dilakukan oleh seorang mu'min. Sedangkan ingatnya seorang kafir dan kaum musyrikin pada Allah swt dengan lisannya saja. Perhatikan sabda Nabi Muhammad saw :
"Barangsiapa yang mengucapkan : "La Illaha Ilallah" dengan ikhlas dari hatinya, niscaya ia masuk surga." (Al-Hadits)
Yang dimaksud dengan khauf adalah menahan nafsu dan semua anggota badannya dari perbuatan maksiat dengan penuh ketaatan. Takut tanpa menahan nafsu dari perbuatan maksiat tidak termasuk dalam pengertian hadits Qudsi diatas. Selanjutnya ayat-ayat Al-Quran yang berhubungan dengan khauf (takut) kepada Allah dan azab-Nya lebih dari dua puluh ayat di antaranya :
"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabb-Nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya sesungguhnya surgalah tempat kembali(nya)." (Qs, An-Naziat 40-41)
"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syetan yang menakut-nakuti dengan pengikut-pengikutnya (kepada kalian). Karena itu janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kalian benar-benar orang yang beriman." (Qs. Ali-Imran 175)
"Mereka takut kepada Rabb-nya yang berkuasa atas mereka dan melaksanakan yang diperintahkan (kepada mereka)." (Qs. An-Nahl 50).
Semoga Allah memberi taufiq kepada kita untuk berdzikir dan hanya takut kepada Allah swt saja. Insya Allah Aamiin Yaa rabbal 'alamiin....
♥ ~Perindu Cahaya Illahi Love Perindu Jalan Lurus~ ♥
Yaquulullaahu ta'alaa yaumil Qiyamah :
"Keluarkanlah dari neraka orang-orang yang pernah ingat pada suatu saat kepada-Ku atau orang yang pernah merasa takut kepada-Ku dalam kedudukan apapun." (HQR. Turmudzi yang bersumber dari Anas ra).
Pada hari kiamat orang-orang akan ditempatkan sesuai dengan amalannya masing-masing di surga atau neraka. Allah memerintahkan kepada malaikat Zabaniah untuk mengeluarkan dari neraka hamba-Nya yang pernah beriman dan percaya kepada Allah swt sebagai Tuhan Yang Maha Esa, atau mentauhidkan-Nya tetapi mereka mencampurkan amal sholeh dengan perbuata maksiat. Mereka berhak dijebloskan ke dalam neraka dahulu sebagai hukuman kepada mereka dari kotoran dosa. Setelah mereka suci dan bersih berulah mereka dikeluarkan dari neraka dan kemudian dimasukkan ke dalam surga. Dikeluarkan dari api neraka ini dapat dilakukan atas syafa'at bagi orang yang di izinkan oleh Allah swt atau karena pengampunan umum-Nya.
Yang dimaksud ingat (dzikir) disini ialah ingat dengan ikhlas dan niat yang benar dalam meng-Esakan Allah swt yang dilakukan oleh seorang mu'min. Sedangkan ingatnya seorang kafir dan kaum musyrikin pada Allah swt dengan lisannya saja. Perhatikan sabda Nabi Muhammad saw :
"Barangsiapa yang mengucapkan : "La Illaha Ilallah" dengan ikhlas dari hatinya, niscaya ia masuk surga." (Al-Hadits)
Yang dimaksud dengan khauf adalah menahan nafsu dan semua anggota badannya dari perbuatan maksiat dengan penuh ketaatan. Takut tanpa menahan nafsu dari perbuatan maksiat tidak termasuk dalam pengertian hadits Qudsi diatas. Selanjutnya ayat-ayat Al-Quran yang berhubungan dengan khauf (takut) kepada Allah dan azab-Nya lebih dari dua puluh ayat di antaranya :
"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabb-Nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya sesungguhnya surgalah tempat kembali(nya)." (Qs, An-Naziat 40-41)
"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syetan yang menakut-nakuti dengan pengikut-pengikutnya (kepada kalian). Karena itu janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kalian benar-benar orang yang beriman." (Qs. Ali-Imran 175)
"Mereka takut kepada Rabb-nya yang berkuasa atas mereka dan melaksanakan yang diperintahkan (kepada mereka)." (Qs. An-Nahl 50).
Semoga Allah memberi taufiq kepada kita untuk berdzikir dan hanya takut kepada Allah swt saja. Insya Allah Aamiin Yaa rabbal 'alamiin....
♥ ~Perindu Cahaya Illahi Love Perindu Jalan Lurus~ ♥
~TANGISAN ANAK ZINA~
~TANGISAN ANAK ZINA~
Assalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh....
Ayah dan Ibu/Calon Ayah dan Ibuku....bacalah dan tafakkurkan....
"Anak zina itu menyimpan tiga keburukan" (HR Ahmad dan Daud)
Sebagian ulama menjelaskan, maksudnya dia buruk dari asal-usul dan unsur pembentukan, garis nasab, dan kelahirannya.
Dalam konteks inilah Allah menepis potensi negatif dari pribadi Maryam dengan firman-Nya :
"Ayahmu sekali-kali bukanlah seorang penjahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina" (Maryam : 28)
Walaupun demikian adanya, dia tidak dibebani dosa kedua orangtuanya. Sebagaimana Firman-Nya :
"Dan seorang yang berodsa tidak akan memikul dosa orang lain" (Al-An'am : 164)
Pada prinsipnya, dosa dan sanksi zina di dunia dan akhirat hanya ditanggung oleh orangtuanya. Tetapi dikhawatirkan sifat bawaan orangtua akan terwarisi dan membawa kepada keburukan dan kerusakan. Namun kadangkala Allah swt akan memperbaikinya untuk menjadi manusia yang baik dan bertakwa. Wallohu 'alam...
Meskipun pernikahan di anggap sah, tetapi pernikahan tersebut tidak membawa perubahan pada status anak yang dikandungnya, artinya anak tersebut tidak dinasabkan kepada Ayahnya tetapi dinasabkan kepada ibunya. Karena semua mahzab yang empat (Imam hanafi, maliki, Syafi'i dan Hambali) telah sepakat bahwa anak hasil zina tidak memiliki nasab dari pihak laki-laki meskipun laki-laki tersebut mengakui bahwa ank tersebut hasil dari perbuatannya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW :
"Anak itu bagi (pemilik firasy dan bagi laki-laki pezina adalah batu (kerugian dan penyesalan)" (Al-Mabsuth 17/154, asy syarhul kabir 3/412, Al Kharsyi 6/101, Al Qawanin hal : 338, dan Ar Raudlah dikutip dari Taisiril Fiqh 2/828)-(Hadits Riwayat Bukhori wal Muslim)
firasy adalah tempat tidur dan disini maksudnya adalah wanita yang telah digauli suaminya/tuannya/ sedangkan makna hadits tersebut yakni anak itu dinasabkan kepada pemilik firasy namun karena si pezina maka anaknya tidak di nasabkan kepadanya dan dia hanya mendapatkan kekecewaan dan penyesalan. (taudlihul ahkam 5/103)
Bila anak itu perempuan dan dikala dewasa ingin menikah maka walinya adalah wali hakim, karena dia tidak memiliki wali.
Rasulullah bersabda :" Maka sulthan (pihak yang berwenang) adalah wali bagi orang yang tidak memiliki wali?" (Hadits hasan riwayat asy-syafi'i, Ahmad, Abu daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Taubatan nasuha...Taubatan Nasuha...Taubatan nasuha,,,
Bagaimana jika mereka adalah kita dan mereka adalah anak kita?
Naudzubillah...jangan dekati zina wahai Para perindu cahaya illahi..
Mari kita meminta petunjuk Jalan Lurus-Nya agar kita tidak menyesal dikemudian hari? Sudah benarkah kita berada di jalan LurusNya?
Wallohu 'alam....
♥ ~Perindu Cahaya Illahi Love Perindu Jalan Lurus~ ♥
Assalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh....
Ayah dan Ibu/Calon Ayah dan Ibuku....bacalah dan tafakkurkan....
"Anak zina itu menyimpan tiga keburukan" (HR Ahmad dan Daud)
Sebagian ulama menjelaskan, maksudnya dia buruk dari asal-usul dan unsur pembentukan, garis nasab, dan kelahirannya.
Dalam konteks inilah Allah menepis potensi negatif dari pribadi Maryam dengan firman-Nya :
"Ayahmu sekali-kali bukanlah seorang penjahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina" (Maryam : 28)
Walaupun demikian adanya, dia tidak dibebani dosa kedua orangtuanya. Sebagaimana Firman-Nya :
"Dan seorang yang berodsa tidak akan memikul dosa orang lain" (Al-An'am : 164)
Pada prinsipnya, dosa dan sanksi zina di dunia dan akhirat hanya ditanggung oleh orangtuanya. Tetapi dikhawatirkan sifat bawaan orangtua akan terwarisi dan membawa kepada keburukan dan kerusakan. Namun kadangkala Allah swt akan memperbaikinya untuk menjadi manusia yang baik dan bertakwa. Wallohu 'alam...
Meskipun pernikahan di anggap sah, tetapi pernikahan tersebut tidak membawa perubahan pada status anak yang dikandungnya, artinya anak tersebut tidak dinasabkan kepada Ayahnya tetapi dinasabkan kepada ibunya. Karena semua mahzab yang empat (Imam hanafi, maliki, Syafi'i dan Hambali) telah sepakat bahwa anak hasil zina tidak memiliki nasab dari pihak laki-laki meskipun laki-laki tersebut mengakui bahwa ank tersebut hasil dari perbuatannya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW :
"Anak itu bagi (pemilik firasy dan bagi laki-laki pezina adalah batu (kerugian dan penyesalan)" (Al-Mabsuth 17/154, asy syarhul kabir 3/412, Al Kharsyi 6/101, Al Qawanin hal : 338, dan Ar Raudlah dikutip dari Taisiril Fiqh 2/828)-(Hadits Riwayat Bukhori wal Muslim)
firasy adalah tempat tidur dan disini maksudnya adalah wanita yang telah digauli suaminya/tuannya/ sedangkan makna hadits tersebut yakni anak itu dinasabkan kepada pemilik firasy namun karena si pezina maka anaknya tidak di nasabkan kepadanya dan dia hanya mendapatkan kekecewaan dan penyesalan. (taudlihul ahkam 5/103)
Bila anak itu perempuan dan dikala dewasa ingin menikah maka walinya adalah wali hakim, karena dia tidak memiliki wali.
Rasulullah bersabda :" Maka sulthan (pihak yang berwenang) adalah wali bagi orang yang tidak memiliki wali?" (Hadits hasan riwayat asy-syafi'i, Ahmad, Abu daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Taubatan nasuha...Taubatan Nasuha...Taubatan nasuha,,,
Bagaimana jika mereka adalah kita dan mereka adalah anak kita?
Naudzubillah...jangan dekati zina wahai Para perindu cahaya illahi..
Mari kita meminta petunjuk Jalan Lurus-Nya agar kita tidak menyesal dikemudian hari? Sudah benarkah kita berada di jalan LurusNya?
Wallohu 'alam....
♥ ~Perindu Cahaya Illahi Love Perindu Jalan Lurus~ ♥
♥ Jumpai aku Yaa Rasulullah hanya sebentar saja ♥
~ Jumpai aku Yaa Rasulullah hanya sebentar saja ~
Dimanakah ini wahai diriku ? mengapa matahari begitu dekat denganku?
Mengapa semua manusia berkumpul di tempat ini....
Panas, haus...haus sekali....
Apakah ini padang Mahsyar? Yaa Allah...inikah kiranya janji yang telah engkau buktikan.....
Tubuhku menggigil ketakutan, keringat dingin menjalar keseluruh tubuhku...Yaa Allah api apa itu menyala nyala di depanku, aku takut yaa Allah, aku menginginkan Engkau menyelamatkanku....
Tangisan pun tiba-tiba meledak, semua menangis menatap satu wajah yang teduh, air mata yang bagaikan buliran mutiara, siapakah dia?
Semua menangis dan mengatakan "Yaa Rasulullah rindu kami padamu, Yaa Rasulullah selamatkan kami"
Terperanjat aku mendengarnya, lalu ku lihat Rasulullah yang dahulu aku sering sebut namanya dalam sholatku dalam dzikirku....
Benarkah itu kekasih hatiku Wahai Rabb Penguasa hari akhir? Tatapannya yang sejuk, air matanya yang menetes karena gelisahnya akan nasib kami...
Ku ingat banyak sekali waktu yang ku buang sia-sia, aku kadang melupakan sunnahnya, aku juga jarang bershalawat kepadanya...
Apakah engkau bersedia menemuiku Yaa Rasulullah, sebentar saja....
Mengapa rindu ini baru kurasakan saat ini, mengapa baru aku tahu bahwa pertemuan dengan beliau sangatlah tentu, mengapa aku baru merasakan cinta dan kasih sayang dikala ku lihat beliau...
Jumpai aku Yaa Rasulullah hanya sebentar saja....
Jumpai aku yaa Rasulullah hanya sebentar saja....
Ini aku umatmu, ini aku umatmu...
akankah engkau mengakuiku wahai Rasulullah...
Aku merasakan kebodohanku ini, kebodohanku yang kulakukan dimasa lalu yang menjauhkanku dari mengingat Allah dan Rasulullah....
Beri aku kesempatan untuk menghapus air mata beliau, panas tidak lagi kurasakan hanya rindu..rindu...dan rindu ingin mendekati kekasih hatiku yang berabad-abad lamanya tidak pernah kujumpai...
Lalu seruan untuk kami menghisab amalan kami sudah berkumandang, aku berkata " Surga ataukah neraka?"
Meskipun begitu dalam hati aku berkata, "Jumpai aku Yaa Rasulullahh hanya sebentar saja...karena aku takut kemanakah aku menuju sedangku menginginkan perjumpaan denganmu"
Langganan:
Postingan (Atom)