♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥

♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥

Kumpulan Hadits


a. Tokoh-tokoh Dalam Perkembangan Hadits :
Pada masa awal perkembangan Hadits, sahabat yang banyak meriwayatkan hadits disebut dengan al-Muktsirun fi al-Hadits, mereka adalah :
1. Abu Hurairah meriwayatkan 5374 atau 5364 hadits
2. Abdullah Ibn Umar meriwayatkan 2630 hadits
3. Anas Ibn Malik meriwayatkan 2276 atau 2236 hadits
4. Aisyah (istri Nabi) meriwayatkan 2210 hadits
5. Abdullah Ibn Abbas meriwayatkan 1660 hadits
6. Jabir Ibn Abdillah meriwayatkan 1540 hadits
7. Abu Sa'id al-Khudry meriwayatkan 1170 hadits
Sementara itu dari kalangan Tabi'in, tokoh-tokoh dalam periwayatan hadits sangat banyak sekali, mengingat banyaknya periwayatan pada masa tersebut, di antaranya :
A. Madinah
1. Abu Bakar Ibn Abdu Rahman ibn al-Harits ibn Hisyam
2. Salim ibn Abdullah ibn Umar
3. Sulaiman ibn Yassar
B. Makkah
1. Ikrimah
2. Muhammad ibn Muslim
3. Abu Zubayr
C. Kufah
1. Ibrahim an-Nakha'i
2. Alqamah
D. Bashrah
1. Muhammad ibn Sirin
2. Qotadah
E. Syam
1. Umar ibn Abdu al-Aziz (yang kemudian menjadi khalifah dan mempelopori kodifikasi hadits)
F. Mesir
1. Yazid ibn Habib
G. Yaman
1. Thaus ibn Kaisan al-Yamani
b. Kondisi hadits Pasca Kodifikasi
Pada Abad ini disebut "Azha Ushur al-Sunnah al-Nabawiyah" (masa keemasan sunnah), karena pada masa kegiatan rihlah mencari ilmu dan sunnah serta pembukuannya mengalami puncak keberhasilan yang luar biasa. Maka lahirlah buku-buku Hadits Musnad, buku induk Hadits Enam, Hadits Sunan, dan Shahih yang dipedomani oleh umat Islam
Pada masa ini pula lahir para huffadz dan para pembesar kritikus hadits sekalipun menghadapi fitnah dan ujian (mihnah) dari kaum Mu'tazilah seperti Ahmad bin Hambal, Ishaq bin Rahawayh, Ali bin al-Madini, Yahya Ma'in, Muhammad bin Muslim, Abu Abdullah al-Bukharri, Muslim bin Hajjaj, Abu Zarrah dll. Maka untuk menjawab tantangan dari ahli kalam yang menyerang matan dan sanad hadits dengan cercaannya Ibnu Qutaybah (w. 234 H) menulis sebuah bukunya yang berjudul "Ta'wil Mukhtalif al-Hadits" maksudnya buku induk Hadits Enam ialah buku-buku hadits yang dijadikan pedoman dan referensi para ulama hadits berikutnya :
1. Al-Jami' al-Shahih li al-Bukhari (194-256 H)
2. Al-Jami' al-Shahih li Muslim (204-261 H), kedua kitab ini disebut ''al-Shahihayn" atau "al-Syaykhayn" atau "Mutaffaq'alaih"
3. Sunan al-Nasai (215-303 H)
4. Sunan Abu Dawud (202-261 H) 
5. Jami' al-Turmudzi (209-269 H)
6. Sunan Ibn Majah (209-276 H)

( Drs. Maslani, M. Ag. Suntiah, Ratu, M. Ag. Ikhtisar Ulumul Hadits. 2010. Bandung : Sega Arsy)

Kumpulan Hadits akhir zaman
Orang miskin akan bertambah jumlahnya.
(Amal ad-Din al-Qazwini, Mufid al-‘Ulum Ma-mubid alhumum)
 Kekayaan hanya dibagikan di kalangan orang-orang kaya saja, dengan tidak ada manfaatnya bagi orang-orang miskin.
(H.r. Tirmizi)
 Perzinaan akan lazim dilakukan secara terang terangan.
(H.r. Bukhari)
 Saat Akhir tidak akan tiba hingga mereka (orang orang jahat) berbuat zina di jalan-jalan (tempat lalu lintas umum).
(H.r. Ibnu Hibban dan Bazzar)
 Laki-laki akan meniru-niru perempuan; dan perempuan akan meniru-niru laki-laki.
(‘Allamah Jalaluddin Suyuthi, ad-Durr-Mantsur)
 Orang-orang akan memperturutkan hawa nafsunya dalam melakukan perbuatan homoseksual dan lesbianisme.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)
 Mendekati as-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan muncul suatu waktu di mana ilmu (agama) akan dicabut (lenyap) dan kebodohan menyebar di mana-mana …
(H.r. Bukhari)
 Akan tiba suatu masa pada umatku, tatkala tak ada yang tersisa dari al-Qur’an kecuali bentuk lahirnya, dan tak ada yang tersisa dari Islam kecuali namanya dan mereka akan menyebut diri mereka dengan nama ini walaupun mereka adalah orang-orang yang paling jauh darinya.
(Ibnu Babuya, Tsawab al-A‘mal)
 Akan tiba suatu masa pada umat ini tatkala orang-orang akan membaca al-Qur’an, namun al-Qur’an itu tidak akan jauh — menuju kalbu mereka, melainkan — sebatas (dari tenggorokan mereka).
(H.r. Bukhari)
 “Akan terjadi di mana ilmu tidak ada lagi.” (Ziyad) bertanya: “Ya Rasulullah, bagaimana ilmu akan lenyap padahal kami masih membaca al-Qur’an dan mengajarkan bacaannya kepada anak-anak kami, dan anak-anak kami pun akan mengajarkannya kepada anak-anak mereka hingga Hari Kebangkitan?” Beliau saw. bersabda: “Ziyad, tidakkah orang-orang Yahudi dan Nasrani membaca Taurat dan Injil namun tidak berbuat sesuai dengan apa yang terkandung di dalamnya?”
(H.r. Ahmad, Ibnu Majah, Tirmizi)
 Sungguh, kalian akan mengikuti jejak-jejak, dari umat-umat sebelum kalian, sehasta demi sehasta, sedepa demi sedepa sehingga bila mereka memasuki lubang biawak pun, kalian juga akan mengikuti mereka,” Kami (para Sahabat) berkata, “Ya Rasulullah, apakah yang engkau maksud adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi?”
(H.r. Bukhari)
Sebelum Hari Kiamat akan ada huru hara bagaikan bagian-bagian dari suatu malam yang gelap gulita.
(H.r. Abu Dawud)
 Sebelum Hari Kiamat akan terjadi huru hara bagaikan bagian-bagian malam yang kelam di mana seorang laki-laki pada pagi harinya masih beriman dan pada sore harinya menjadi kafir, atau sore harinya masih beriman dan pagi harinya kafir.
(H.r. Abu Dawud)
 Akan tiba suatu saat di mana seorang laki-laki tidak peduli lagi tentang bagaimana caranya dia memperoleh sesuatu, entah itu dengan cara halal ataukah haram.
(H.r. Bukhari)
 Serigala-serigala akan memberikan petunjuk dan arahan pada Akhir Zaman. Hendaknya mereka yang menjumpai saat itu berlindung kepada Allah dari kejahatan mereka. Mereka adalah seburuk-buruk manusia. Kemunafikan akan merajalela, dan tak seorang pun yang merasa malu dengannya dan perwujudannya.
(H.r. Tirmizi, Nawadir al-Ushul)
 Akan tampak pada masa akhir nanti orang-orang yang akan memperoleh keuntungan duniawi dengan menggunakan agama.
(H.r. Tirmizi)
 Rasulullah saw. bersabda, “Pada Akhir Zaman akan muncul orang-orang yang tidak segan-segan menggunakan agama demi tujuan-tujuan duniawi dan mengenakan shuf (pakaian dari bahan bulu domba) di depan umum untuk memperlihatkan kesahajaan. Lidah mereka lebih manis daripada gula, tetapi hati mereka adalah hati serigala.”
(H.r. Tirmizi)
 Pada Akhir Zaman di kalangan orang-orang beriman, orang-orang, yang menghias masjid-masjid namun hati mereka sendiri dibiarkan berada dalam puing-puing, yang tidak merawat agama mereka sebagaimana halnya mereka begitu pedulinya terhadap pakaian mereka, yang mengabaikan kewajiban-kewajiban agama mereka demi kepentingan duniawi mereka, akan bertambah banyak jumlahnya.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
 Hari Kiamat tidak akan tiba hingga yang tersisa adalah orang-orang yang tidak menyadari kebaikan ataupun tak pernah mencegah kemungkaran.
(H.r. Ahmad)
 Menjelang as-Sa‘ah (Hari Kiamat), amal saleh makin sedikit.
(H.r. Bukhari)
 As-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan tiba manakala suara suara ditinggikan di dalam masjid-masjid.
(H.r. Tirmizi)
 As-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan tiba manakala para penguasa adalah penindas.
(Al-Haytsami, Kitab al-Fitan)
 Akan datang suatu masa pada umatku di mana ... masjid-masjid akan dipenuhi manusia namun kosong dari hidayah yang benar. (Ibnu Babuya, Tsawab al-A‘mal)
 Akan datang suatu masa di mana orang-orang munafik akan hidup secara diam-diam di tengahtengah kalian, dan orang-orang yang beriman akan berusaha menjalankan agama mereka secara rahasia di tengah-tengah orang-orang lainnya.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
 Akan datang suatu masa di mana orang-orang menjadikan masjid sebagai tempat pertemuan.
(Diriwayatkan oleh Hasan r.a.)
 Siapa saja yang membaca al-Qur’an maka mintalah (ganjarannya) kepada Allah. Karena pada saat-saat terakhir nanti akan banyak orang yang membaca al-Qur’an dan meminta upah darinya kepada orang lain.
(H.r. Tirmizi)
 Manakala al-Qur’an dibaca seperti sedang menyanyikan sebuah lagu, dan manakala seseorang dimuliakan karena membaca, dengan demikian, walaupun dia bukan orang alim (berilmu)…
(Ath-Thabarani, Al-Kabir)
 Hari Kiamat akan tiba manakala orang-orang percaya kepada bintang-bintang dan menolak al-Qadar (takdir Allah).
(Al-Haytsami, Kitab al-Fitan)
 ak disangsikan, akan tiba suatu masa pada manusia di mana tak seorang pun akan selamat dari riba. Apabila seseorang dapat menghindarkan diri agar tak terlibat secara langsung, namun dia tidak akan lolos dari asap-asap (akibat-akibat)nya … Akibatakibatnya ini bagaimanapun akan mengenainya.
(Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.)
Akan tiba suatu masa di mana orang-orang kaya akan pergi haji untuk bertamasya, orang yang berpunya untuk kepentingan bisnis, orang bijak untuk pamer dan orang miskin untuk mengemis.
(Diriwayatkan oleh Anas r.a.)
 Akan ada tahun-tahun penipuan, di mana orang-orang yang memiliki amanah tidak akan dipercayai sedangkan orang yang pembohong akan dipercaya.
(Ibnu Katsir)
 Akan tiba tahun-tahun terjadinya kebingungan. Orang-orang akan mempercayai seorang pembohong, dan tidak percaya kepada orang yang berkata jujur. Orang-orang tidak akan mempercayai seorang yang memiliki sifat amanah, dan mempercayai orang yang memiliki sifat khianat.
(H.r. Ahmad)
 Hari Pengadilan tidak akan tiba hingga orang-orang yang paling rendah adalah orang-orang yang paling berbahagia.
(H.r. Tirmizi)
 Pada Akhir Zaman, orang-orang akan menjalankan perniagaan mereka namun hampir tak ada seorang pun yang dapat dipercaya.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
 Sungguh, ketika tiba Saat Terakhir, akan terdapat… kesaksian palsu dan penggelapan bukti-bukti.
(H.r. Ahmad dan Hakim) .
 Sebelum tibanya as-Sa‘ah (Hari Kiamat), akan ada salam khusus bagi orang-orang yang diistimewakan.
(H.r. Ahmad)
 Tidak akan ada Pengadilan hingga salam tidak diberikan kepada orang-orang namun hanya kepada orang-orang tertentu saja.
(Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)
 Seseorang tidak lagi memiliki ikatan kasih sayang dengan ibunya, dan mengusir ayahnya jauh-jauh …
(H.r. Tirmizi)
 Pertama-tama akan ada keributan pada diri sese-orang mengenai keluarganya, harta bendanya, diri nya sendiri, anak-anaknya, tetangga-tetangganya.
(H.r. Bukhari dan Muslim)

 Manakala yang tua tidak mengasihi yang muda, manakala yang muda tidak menghormati yang tua … tatkala anak-anak jadi pemarah … maka Pengadilan sudah sangat dekat.
(Diriwayatkan oleh Umar r.a.)
 Perceraian akan menjadi peristiwa sehari-hari.
(‘Allamah Safarini, Ahwal Yaum al-Qiyamah)
Akan terdapat banyak sekali anak-anak yang lahir dari perzinaan.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)
 Kepicikan dan keserakahan akan berlipat ganda.
(H.r. Muslim dan Ibnu Majah)
 Pada saat itu, orang-orang akan menjual agamanya demi secuil benda-benda duniawi.
(H.r. Ahmad)
Pada Hari Akhir, akan ada orang-orang yang ketika bertemu mereka saling mengutuk dan mencela, bukannya saling memberi salam.
(‘Allamah Jalaluddin Suyuthi, Durar-Mantsur)
 Akan ada banyak sekali tukang kritik, al-qashshash (tukang cerita), yang suka melakukan ghibah (membicarakan kejelekan seseorang dari belakang), dan tukang ejek di tengah masyarakat.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)
 Ketika Pengadilan makin dekat ... orang-orang yang paling dihormati pada zaman itu adalah para penjilat dan orang-orang yang suka mencari muka.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
 Saat Akhir tidak akan tiba hingga munculnya orang-orang yang mencari nafkah dengan lidah mereka sebagaimana halnya sapi makan dengan lidahnya.
(H.r  Tirmizi).
 Penipuan dan kecurangan akan menjadi hal yang lazim.
(‘Allamah Safarini, Ahwal Yaum al-Qiyamah)
 Penyuapan akan disebut hadiah, dan akan dianggap halal.
(Amal ad-Din al-Qazwini, Mufid al-‘Ulum wa-Mubid al-Humum)
 Kemampuan baca tulis akan meningkat — tatkala Pengadilan semakin dekat.
(Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits)

 Tidak akan ada [Hari] Pengadilan — hingga gedunggedung yang sangat tinggi dibangun.
(Diriwayatkan oleh Abu Hurairah)
 As-Sa‘ah (Hari Kiamat) tidak akan tiba hingga manusia berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi
(H.r. Bukhari)
 Hari Akhir tidak akan tiba hingga ... waktu berjalan dengan cepatnya.
(H.r. Bukhari)
 Jarak-jarak yang sangat jauh akan dilintasi dengan waktu singkat.
(H.r. Ahmad, Musnad)
 Saat Akhir tidak akan tiba sebelum waktu menyusut, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam, dan sejam bagaikan nyala lilin.
(H.r. Tirmizi)
 Hari Akhir tak akan tiba sebelum seseorang berbicara dengan gagang cambuknya.
(H.r. Tirmizi)
 Tak ada Hari Pengadilan ... hingga seseorang berbicara dengan suaranya sendiri.
(Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)
 Tanda hari itu: Sebuah tangan akan menjulur dari langit, dan orang-orang akan menyaksikannya.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar
 Suara ini akan tersebar ke seluruh penjuru dunia, dan setiap suku bangsa akan mendengarnya dalam bahasa mereka.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)
 Saat Terakhir tak akan tiba sebelum muncul 30 Dajjal (para pendusta), yang masing-masing mengaku sebagai nabi Allah.
(HR. Abu Dawud)
1. Jangan berduaan dengan lawan jenis di tempat sepi, kecuali ditemani mahram dari sang wanita (jadi bertiga) 

“Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya…”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341, Lihat Mausu’ah Al Manahi Asy Syari’ah 2/102]

“Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya“ (HSR.Tirmidzi)

2. Jangan pergi dengan lawan jenis lebih dari sehari semalam kecuali si wanita ditemani mahramnya

“Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sehari semalam tidak bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 1088, Muslim 1339]

3. Jangan berjalan-jalan dengan lawan jenis ke tempat yang jauh kecuali si wanita ditemani mahramnya

“…..jangan bepergian dengan wanita kecuali bersama mahromnya….”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341]

4. Jangan bersentuhan dengan lawan jenis, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan

”Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits hasan riwayat Thobroni dalam Al-Mu’jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad: 1283, lihat Ash Shohihah 1/447/226)

Bersabda Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wassallam: “Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita.” [HR Malik 2/982, Nasa’i 7/149, Tirmidzi 1597, Ibnu Majah 2874, ahmad 6/357, dll]

5. Jangan memandang aurat lawan jenis, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya
“Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya..” (Al Qur’an Surat An Nur ayat 30)
“…zina kedua matanya adalah memandang….” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)
6. Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Al Qur’an Surat Al Isra 32)
“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)
7. Jangan menunda-nunda menikah jika sudah saling merasa cocok

“Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).


“Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar