♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥

♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥

Sabtu, 28 Mei 2016

10 Tema Non Fiksi

1. Cinta
2. Pengabdian
3. Keuangan
4. Kekerasan
5. Pendidikan
6. Mimpi dan Harapan
7. Keliling Dunia
8. Religius
9. Perselingkuhan
10. KDRT Wanita

Rabu, 25 Mei 2016

~ Mengapa Aku bermimpi menjadi penulis?~



Aku teringat dengan sebuah buku kecil pemberian Ibu sepulang beliau mengajar. Sebuah judul buku yang selalu terkenang “Si Burung Kutilang” mungkin saat itu Aku masih duduk di kelas 3 atau 2 Sekola Dasar. Aku tidak suka membaca, Aku lebih suka melihat gambar di setiap halaman buku itu. Aku melihat seekor burung kutilang yang tengah menunggu sang induk pulang dari berburu untuk adik-adiknya makan. Tetapi hutan tiba-tiba mengepulkan asap yang tebal, si burung kutilang bingung harus berbuat apa untuk menyelamatkan adik-adiknya. Sang ibu yang tengah kembali menyuruh Kutilang pergi untuk hidup, tidak ada waktu untuk ibunya menyelamatkan diri beserta adik-adiknya. Itu sebagian cerita Burung Kutilang yang selalu tidak lepas dalam memori hidupku. Sedih dan menangis membaca buku itu, dari sana aku lebih tertarik dengan buku-buku cerita atau dongeng semacamnya.

Aku tidak mengenal siapa penulis buku “Si Burung Kutilang” tetapi aku mengingat cerita yang beliau buat. Terima kasih mewarnai masa kecil yang jauh dari hingar bingar perkotaan. Aku belajar menulis cerita, cerita yang sesuai imajinasi saat kecil. Aku menghabiskan buku bekas yang tidak terpakai untuk dibuat semacam cerita. Mungkin sahabat akan tahu jika masih banyak ibu-ibu di Indonesia yang apabila melihat buku menumpuk kemudian menjualnya alias dikilo. Tetapi tidak apalah, aku masih bisa mencoret-coret bekas buku milik ibu yang tidak terpakai. Hehehe...

Aku termasuk anak yang tidak mempunyai mimpi, keluarga bukan dari kalangan orang berada. Ayah seorang wiraswasta dan Ibu seorang guru dengan gaji minim. Aku mempunyai keluarga yang menyedihkan, karena Ibu berusaha untuk menafkahi aku dan ketiga adik yang masih kecil. Jangan bertanya dimana Ayah berada? Itu semua sebagian rahasia hidup yang aku siapkan untuk menjadikannya sebuah cerita. Karena jika aku menuliskan kisah hidup mengenai kedua orangtua di dalam artikel ini, aku merasa kehilangan sebuah ide dalam buku yang kedua yang Insya Allah ingin diterbitkan. Ini hanya gambaran siapa yang pertama-tama membuat aku termotivasi untuk menjadi penulia, tidak lain adalah kehebatan dari seorang Ibu.

Kemudian dalam masa pencarian jati diri, aku mendapatkan sebuah buku kecil yang bibi dapatkan ketika dia berkunjung ke Perpustakaan Negara di Jakarta, mungkin semacam Festival Book Fair. Buku kecil berukuran setengah dari buku komik yang berjudul “Buku Kecil Inthisari Sufi”. Maaf, jika aku belum bisa membandingkan setiap buku dengan Al-Qur’an (Buku terbaik sepanjang masa) karena itulah kebodohanku selama hidup. Aku buta agama, aku bukan anak yang terdidik dari lingkungan agama. Tetapi aku tahu apa itu dosa dari pengajian-pengajian kecil sebelum aku mendalami ilmu agama. Disanalah aku mulai menitikkan air mata dan aku tahu betapa fakir ilmu ini dalam agama. Isi buku tersebut adalah mengenai cerita dan juga kata-kata para Ulama seperti Syeikh Abdul Qadir, Hasan Al bashri, Jalaludin Rumi, Bayazid Bustami dan masih banyak yang lainnya. Aku semakin terpesona dengan kata cinta, tetapi disini bukan cinta ala remaja atau Film Ada Apa Dengan Cinta yang sedang booming. Disini mereka tuangkan kalimat Rabb (Tuhan), disini tempat para pemuja Allah swt. Kemudian aku melihat sebuah puisi indah milik Rabiah Al Aadawiyah. Aku menemukan kedamaian dalam kehidupan yang penuh dengan buliran air mata. Aku menanti bacaaan yang dapat memberikan aku ketenangan jiwa. Jika teringat semua itu pasti aku akan menangis, karena disanalah pertama kali aku mulai mencari ilmu agama meskipun banyak orang yang menentang dan mencemoohkan. Aku bersabar, karena aku yakin mereka tidak mengerti apa yang sedang aku alami.

Rabiah Al Adawiyah merupakan sosok yang membuat aku heran, kata-kata yang tertulis miliknya ini mengapa mampu menggetarkan jiwa? Mengapa mampu membuat mata ini menangis? Ini hanya sebuah kalimat yang simple, sederhana tetapi maknanya begitu hebat tiada terkira. Disanalah aku mulai belajar menulis dalam jiwa. Biarkan hati memancarkan ketulusan dalam setiap tulisan. Tulisan yang mampu membuat hidup seseorang merubah pola pikir dan pola hidup ke arah yang baik sungguh merupakan tulisan yang ajaib. Mengapa aku katakan ajaib karena hitam diatas putih membuat sebuah jalan hidup bagi pembacanya, membuat sejarah hidup berubah dan semua itu aku syukuri karena itu merupakan anugerah yang Allah berikan untuk merubah hidup ini. Tulisan akan dikenang di setiap orang yang membacanya jika itu benar-benar terlahir dari jiwa yang bersih dan berharap akan kasih sayang-Nya.

Memasuki perkuliahan, aku semakin sibuk dengan membaca buku-buku novel maupun karangan orang lain. Ada beberapa penulis yang membuat diri ini semakin semangat untuk belajar, yaitu Habiburahman El Shirazy yang terkenal lewat Novel dan Film Ayat-Ayat Cinta. Saat itu Film bernuansa religius sedang begitu membludak, kehausan masyarakat akan film yang inspriratip dan juga mendidik terjawab oleh film tersebut. Tetapi aku tidak melihat siapa aktor atau aktris dibalik itu, aku melihat siapa penulis yang berada di belakang itu. Ya, aku kembali berdecak kagum, itu semua karena sebuah tulisan mampu membuat masyarakat Indonesia tahu apa itu ta’aruf bahkan ada juga yang benci karena film itu mengangkat poligami yang sangat kontroversial di kalangan masyarakat atau sedang beken dijadikan topik pembahasan. Itu kehebatan dari sebuah tulisan, membuat aku semakin percaya jika tulisan mampu membuat dunia berubah.

Tetapi sungguh sayang sekitar tahun 2011/2012 Aku mulai ingin membuat sebuah novel mengangkat kisah hidup yang dikatakan pahit dan mengenai sosok Rabiah Al Adawiyah. Disana aku di semangati oleh teman-teman tetapi akhir tahun 2012 adalah kisah yang paling kelam dalam hidup. Aku terpaksa berhenti untuk mengejar cita-cita karena Aku harus menikah sesuai dengan tuntutan keluarga besar. Aku dalam kebimbangan dan sangat depresi, mimpi untuk menjadi penulis harus terhenti. Aku mengabdikan diri untuk mengurus suami, aku fokuskan diri hanya untuk berumah tangga saja. Aku hentikan mimpi dan itu sangat menyedihkan. Aku berfikir jika saat itu aku tidak dapat mengekplor kemampuanku lagi karena banyak sekali yang harus aku atur dalam kehidupan sehari-hari. Di tambah masa kehamilan dan melahirkan membuat aku off dalam dunia tulis menulis. Sakit hati yang aku rasakan, sungguh tiada berguna hidup ini, tetapi semua itu aku lakukan untuk menjadi istri yang baik bagi suami dan Allah sangat meridhoi jikalau aku mengabdikan diri untuk suami dan anak. Aku takut suami tidak mendukung mimpi menjadi penulis dan itu membuat hati semakin kecewa. Aku tidak mau kehidupan rumah tangga terbengkalai jika aku menjadi penulis. Aku berusaha menutupi semua itu, dan suami tidak pernah tahu jika aku telah menulis beberapa bab dalam laptopnya. Bukan waktu yang singkat memendam rasa ini, 3 tahun merupakan waktu yang sangat panjang untuk aku kembali mendapatkan panggilan jiwa ini. Cerita yang aku tuliskan seakan menjerit dan memohon untuk aku kembali dalam kehidupannya. Sebenarnya aku masih aktif dalam sebuah halaman di facebook, tetapi semua itu tidak dapat menjadikan aku apa-apa. Aku ingin sesuatu yang lebih seperti para ulama lakukan, setidaknya dalam hidup mampu membuat satu buku untuk orang kenang. Aku termotivasi kembali setelah ikut dalam grup kepenulisan di facebook “Komunitas Bisa Menulis”. Disana aku mengenal para penulis hebat, dan aku sangat kagum dengan Bunda Asma Nadia yang menjadikan rumah tangga bukan sebuah halangan untuk terus menulis. Aku mulai memberanikan diri untuk berbicara pada suami, dan sungguh diluar dugaan suami mendukung untuk menjadi penulis. Mengapa baru kali ini aku menanyakan hal ini? Suamiku bukanlah tipe laki-laki yang possesiv dan overprotect terhadap pasangan. Dia akan selalu mengijikan aku terhadap kegiatan yang menurutnya positif. Mungkin inilah jalan Allah untuk aku kembali melukis mimpi yang warnanya telah luntur karena rasa bimbang dan ketidakpercayaan diri.

Aku memberikan alasan kepada suami, aku ingin dikenang oleh anak-anakku kelak. Dalam hati aku mengucapkan “Aku ingin dikenang oleh suamiku dan anak-anak jika diri ini tiada”. Aku ingin menjadi bagian dalam sejarah. Bagaikan bintang yang bertaburan, aku adalah salah satu dari jutaan bintang yang menghiasi indahnya malam. Aku ingin putraku tahu jika ibunya memiliki semangat ini, aku ingin dia terus melanjutkan cita-cita ini menjadi penulis. Aku ingin dia mengikuti jejak hidup ini, aku telah gambarkan semua itu dalam buku pertama “Di Atas Langit Cinta”. Anakku akan menjadi pengabdi Tuhan, dia akan menjadi nyawa di buku tersebut karena menjadikan Allah sebagai satu-satunya jalan untuk ia kembali. Jika Ulama memilik satu kitab yang sangat bermanfaat bagi umat islam, maka aku mempunyai cerita yang harus bermanfaat untuk umat. Aku tidak dapat mengarang sebuah buku yang bertujuan untuk pendidikan seperti ulama lakukan, karena ilmu yang mereka miliki jauh lebih unggul dan kita tidak bisa memberikan ilmu yang salah tafsir. Semua itu membahayakan bagi orang-orang yang awam, sehingga aku putuskan untuk berfikir bagaimana aku membuat sebuah tulisan mendidik tetapi tidak terlepas dari kehidupan sebagai muslim yang baik. Aku bukan Profesor atau dosen yang bisa membuat sebuah buku panduan untuk murid-muridnya, aku hanyalah diri yang ingin berbagi ilmu lewat tulisan agar mereka memetik hikmah dan dapat mengamalkannya dikehidupan sehari-hari. Insya Allah.... terima kasih Allah Tuhanku....



Minggu, 22 Mei 2016

Novel Di Atas Langit Cinta

Assalamu'alaikum...

Akhirnya aku kembali ke dunia persilatan tulis menulis #tepuktangansendiri...
Beberapa Tahun ini saya benar-benar tidak menyentuh alas tulis. Pasti para pembaca sangat heran kenapa saya off begitu lama. Hmmm... sadness memories mungkin kalimat itu yang bisa mewakili jawaban saya. Hidup akan terus berproses hingga saya mendapat dukungan kembali dari suami saya untuk melanjutkan cita-cita yang terbengkalai...

Muncul kembali di Tahun 2016  dengan sebuah buku yang tentunya belum familiar di dengar banyak orang, namanya baru terbit.

Awal mula menulis novel "Di Atas Langit Cinta" ini pada tahun 2012 silam, dengan berbekal rasa semangat dari seorang teman. Pertama saya memberi judul "I'm Rawiyah, I'm not Rabiah Al Adawiyah". Jelas sekali saya memberi nama pada tokoh utama adalah Rawiyah sesosok gadis remaja yang mencintai dunia kesufian terutama kepada sosok Rabiah Al Adawiyah. Sebenarnya ini cerita dalam hidup saya, tetapi saya menutup rapat-rapat beberapa privasi agar melindungi orang-orang yang terlibat dalam kehidupan saya. 

Rabiah Al Adawiyah adalah seorang wanita taat beribadah, tetapi karena cobaan kehidupan dan kemiskinan dia menjadi seorang pelayan sultan. Mungkin pembaca sekalian tahu jika di Arab terkenal dengan sebutan "Hamba Sahaya". Ya, Rabiah adalah seorang budak, tetapi dia tidak pernah berputus asa untuk menjaga keimanannya. Jika saya ingin mengungkap cerita beliau, saya harus pergi ke Bashrah dan melihat kisahnya secara nyata. Oleh sebab itu saya buat sebuah cerita mengenai seorang wanita yang begitu tertarik akan cinta yang Rabiah sampaikan lewat beberapa puisi. 

Jika anda membaca dan melihat blog ini pasti akan menyangka jika Rawiyah adalah saya pribadi. Tentu itu saya tetapi dengan cerita yang berbeda. 

Pada tanggal 5 Maret 2016, saya segera selesaikan novel yang berlarut-larut tenggelam dalam kesedihan saya. Pertama saya ingin mengirim buku ini ke penerbit besar seperti gramedia atau mizan. Mungkin saya tidak percaya diri, karena melihat kenyataan banyak sekali para penulis yang jauh lebih hebat dari saya. Saya belum bisa mengatakan diri saya penulis, saya penuh dengan keraguan atau bahasa kekiniannya adalah GALAU. Saya mencari penerbit yang lebih kepada self pubhlising, dan jangan tanya apa itu self pubhlishing (tanya mbah google saja). Mari kita ke topik semula mengenai Novel Di Atas Langit Cinta.

Saya memang tidak menarget diri saya untuk menjual secara banyak buku ini, karena ketika novel saya menjadi satu buku terbitan sungguh bahagianya diri ini. Melihat karya sendiri di patenkan dengan no isbn membuat saya bangga dan terus bercita-cita untuk membuat karya yang lain.

Novel Di Atas Langit Cinta akan menyuguhkan cerita cinta tapi tidak seperti kebanyakan cinta yang saya suguhkan jauh lebih tinggi dibandingkan cinta kepada manusia. Disini akan menjadi perjalanan panjang Rawiyah dalam meniti ketaatan terhadap Tuhan. Dia selalu berusaha untuk tidak mengenal sosok pria atau pacaran seperti orang pada umumnya. Dia jauh lebih tertarik mendalami apa itu cinta kepada Tuhan. Oleh sebab itu Rawiyah terjebak dalam kebuntuan diri sebagai seorang wanita. Dia pernah mencintai sosok yang bernama laki-laki tetapi hanya mampu memendaamnya karena ketaatan pada Tuhan. Kesedihan melanda dirinya ketika sang pujaan hati menikah dengan sahabat karibnya. Dia semakin memutuskan diri untuk mematahkan akalnya seperti yang Rabiah Al Adawiyah lakukan untuk tidak mencintai makhluk.

Heehee, semakin penasaran dengan cerita ini bukan? Ayo dapatkan segera novel ini....





Selasa, 18 Juni 2013

-=/[◦♡◦ ‘‘⑬ (tiga belas) PERKARA YANG PERLU DIJAGA OLEH WANITA’’ ◦♡◦]\=-

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim...
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

①. BULU KENING.
‘‘Menurut Bukhari, Rasullulah SAW melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening...!!!’’ (petikan dari Hadits Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari)

②. KAKI DAN SEMACAM HANTU LONCENG.
‘‘Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan...!!!’’ (Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31)

Keterangan; ‘‘Menampakkan kaki dan menghayunkan atau melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng, sama juga seperti pelacur dizaman jahiliyah...!!!’’

③. WEWANGIAN.
‘‘Siapa saja wanita yang memakai wangi²an kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap² mata ada zinanya terutamanya hidung yang berserombong...!!!’’ (petikan dari Hadits Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban)

④. DADA.
‘‘Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bahagian hadapan dada² mereka...!!!’’ (petikan dari Surah An-Nur Ayat 31)

⑤. GIGI.
‘‘Rasullulah SAW melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya...!!!’’ (petikan dari Hadis Riwayat At-Thabrani)

‘‘Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah SWT...!!!’’ (petikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

⑥. MUKA DAN LEHER.
‘‘Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu...!!!’’

Keterangan; ‘‘Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah...!!!’’

⑦. PAKAIAN YANG TIPIS (jarang).
‘‘Asma Binti Abu Bakar telah menemui Rasullulah SAW dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah SAW; ‘‘Wahai Asma...!!! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja...!!!’’ (petikan dari Hadits Riwayat Muslim dan Bukhari)

⑧. TANGAN.
‘‘Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya...!!!’’ (petikan dari Hadits Riwayat At-Tabrani dan Baihaqi)

⑨. MATA.
‘‘Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya...!!!’’ (petikan dari Surah An-Nur Ayat 31)

Sabda Rasulullah SAW; ‘‘Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama sahaja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram...!!!’’ (petikan dari Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)

⑩. MULUT (suara).
‘‘Janganlah perempuan² itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan² yang baik...!!!’’ (petikan dari Surah Al-Ahzab Ayat 32.)

Sabda Rasulullah SAW; ‘‘Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, yaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi²an (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi...!!!’’ (petikan dari Hadits Riwayat Ibn Majah)

⑪. KEMALUAN.
‘‘Dan katakanlah kepada perempuan² mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka...!!!’’ (petikan dari Surah An-Nur Ayat 31)

‘‘Apabila seorang perempuan itu shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Syurga daripada pintu² yang ia kehendakinya...!!!’’ (Hadits Riwayat Riwayat Al-Bazzar)

‘‘Tiada seorang perempuan pun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah...!!!’’ (petikan dari Hadits Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah)

⑫. PAKAIAN.
‘‘Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih² terutama yang menjolok mata, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti...!!!’’ (petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu D, An-Nasaii dan Ibn Majah)

(petikan dari Surah Al-Ahzab Ayat 59) Bermaksud; ‘‘Hai nabi² katakanlah kepada istri²mu, anak perempuanmu dan istri² orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang. Sesungguhnya sebilangan ahli Neraka ialah perempuan² yang berpakaian tetapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Syurga dan tidak akan mencium baunya...!!!’’ (petikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Keterangan; ‘‘Wanita yang berpakaian tipis atau jarang, ketat atau membentuk dan berbelah atau membuka bahagian² tertentu...!!!’’

⑬. RAMBUT.
‘‘Wahai anakku Fatimah...!!! Adapun perempuan² yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam Neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya...!!!’’ (petikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Riwayat Imran bin Hushain ra;
‘‘Bahwa Rasulullah SAW bersabda; Sesungguhnya penghuni syurga yang paling sedikit adalah kaum wanita...!!!’’ (Shahih Muslim No. 4921)

Wallahua'lam...

" KEBAHAGIAAN MEMILIKI ISTRI SHALIHAH "

“Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/ lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan Asy-Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 282)

Bagaimana ciri-ciri wanita shalihah versi Al-Qur'an dan hadits :

Pertama adalah dalil di dalam Al-Qur'an mengenai kewajiban seorang wanita, menutup auratnya, taat kepada aturan Allah swt, tiada membangkang kedua orangtuanya dan apabila telah di nikahi dia senantiasa taat kepada suaminya..

Dan dalil di Al-Hadits, banya sekali keutamaannya seperti..

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan2 dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)

Coba kita bandingkan wanita yang baik akhlaknya tetapi tidak menutup auratnya, bukankah tiada seimbang bagaikan berjalan mengendarai sepeda tetapi tidak memakai ban satu, mungkin sepeda itu bagus, indah, sesuai dengan selera yang memandangnya hanya bagaimana mungkin dapat berjalan hanya menggunakan satu ban sepeda saja?

Atau pula yang menutup aurat tetapi buruk akhlaknya? Seperti memakai sepeda dengan dua ban yang lengkap mampu berjalan hanya sepeda itu tiada terurus, rapuh dan mudah patah?

Kedua disini tidaklah baik, karena rawan dari kerusakan iman, sehingga wanita shalihah versi pertama yang kami maksudkan adalah yang baik pakaiannya, sesuai dengan syariat dan baik pula akhlaknya.

Inilah sebuah keseimbangan dalam Islam, keseimbangan yang akan melahirkan harmoni yang indah. Semoga Muslimah kita semakin menyadari betapa mulianya mereka yang berada dalam naungan agama Islam. Aamiin...
" KEBAHAGIAAN MEMILIKI ISTRI SHALIHAH "

“Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/ lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan Asy-Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 282)

Bagaimana ciri-ciri wanita shalihah versi Al-Qur'an dan hadits :

Pertama adalah dalil di dalam Al-Qur'an mengenai kewajiban seorang wanita, menutup auratnya, taat kepada aturan Allah swt, tiada membangkang kedua orangtuanya dan apabila telah di nikahi dia senantiasa taat kepada suaminya..

Dan dalil di Al-Hadits, banya sekali keutamaannya seperti..

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan2 dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)

Coba kita bandingkan wanita yang baik akhlaknya tetapi tidak menutup auratnya, bukankah tiada seimbang bagaikan berjalan mengendarai sepeda tetapi tidak memakai ban satu, mungkin sepeda itu bagus, indah, sesuai dengan selera yang memandangnya hanya bagaimana mungkin dapat berjalan hanya menggunakan satu ban sepeda saja?

Atau pula yang menutup aurat tetapi buruk akhlaknya? Seperti memakai sepeda dengan dua ban yang lengkap mampu berjalan hanya sepeda itu tiada terurus, rapuh dan mudah patah?

Kedua disini tidaklah baik, karena rawan dari kerusakan iman, sehingga wanita shalihah versi pertama yang kami maksudkan adalah yang baik pakainnya, sesuai dengan syariat dan baik pula akhlaknya.

Inilah sebuah keseimbangan dalam Islam, keseimbangan yang akan melahirkan harmoni yang indah. Semoga Muslimah kita semakin menyadari betapa mulianya mereka yang berada dalam naungan agama Islam. Aamiin...

Kamis, 07 Maret 2013

KISAH RAJA JA'LUT dan RAJA THALUT


Problema keimanan sering dikaitkan dengan pemikiran dari individu tersebut, dimana apabila pemikiran individu itu cenderung untuk melanggar maka keimanan pun akan menurun sedangkan apabila pemikiran individu tersebut cenderung kepada ketaatan maka keimanan pun akan bertambah. Seperti kisah yang terjadi pada Bani Israil, kecenderungan kepada pelanggaran membuat mereka terlempar jauh dari kebenaran dan ajaran agama yang haq. Peristiwa yang di simpan di dalam Al-Quran mengenai kisah Raja Thalut melawan Raja Ja’lut merupakan bukti akan kebenaran isi Al-Quran yang terjadi kepada Bani Israil sebagai bentuk teguran bagi umat Islam agar senantiasa taat kepada Allah SWT. Selain itu, kisah tersebut memotivasi para pejuang Islam agar tidak ragu dalam melawan kafir yang zalim dimana Allah SWT akan selalu bersama mukmin dan menolong mereka ketika berperang sampai mendapatkan kemenganan meskipun Allah SWT mencoba keimanan mereka sehingga nyatalah mereka sebagai mukmin sejati. Itulah salah satu bukti yang Allah berikan melalui wahyu yang disampaikan kepada Rasulullah SAW, dimana sejarah membuktikan ketika perang badar pun dapat dimenangkan mukmin meskipun mereka berjumlah sedikit tetapi dengan keteguhan iman yang kuat mukmin mendapatkan kemenangan dan Islam berjaya serta di segani olem kaum kafir. Kemenangan Mukmin tidak terlepas dari perjuangan para Nabi dalam menegakkan agama dan tauhid. Mereka berjuang sehingga Allah memuliakan mereka sebagai salah satu utusanNya. Kezaliman Bani Israil akan terlihat dari kisah Raja Thalut, bagaimana mereka terus menantang Allah swt padahal sudah datang bukti yang jelas kepada mereka seperti kembali nya Tabut kepada mereka sendiri.
  
Wahb bin Munabbih berkata : “Dahulu Bani Israil ketika ditinggal oleh Nabi Musa as, masih mengikuti ajaran beliau. Akan tetapi beberapa masa kemudian mereka berubah sehingga ada yang kembali menyembah berhala, Allah swt mengutus beberapa Nabi untuk mengajak mereka kembali kepada tauhid dan ajaran agama namun mereka saat itu malah semakin menyeleweng terhadap ajaran agama. Sehingga Allah swt memberi mereka teguran yaitu di kuasakannya seorang Raja zalim yang bernama Ja’lut atas mereka. Tiada seorang pun yang mampu melawan kekejian yang dilakukan Raja Ja’lut.
            Dahulu mereka mempunyai Kitab Taurat dan Tabut tetapi karena mereka mengabaikan ajaran kitab tersebut makan Raja Ja’lut merampas dari tangan mereka. Sedangkan hanya sedikit diantara mereka yang menghafal isi dari kitab tersebut dan turunan Nabi dari Laawie pun telah habis kecuali seorang wanita yang hamil yang dibiarkan hidup. Wanita tersebut melahirkan keturunan laki-laki dan menjadi utusan Allah selanjutnya untuk berdakwah kepada manusia agar kembali pada Tauhid.
            Maka diangkatlah Thalut sebagai Raja untuk melawan Raja Ja’lut tetapi problematika keimanan pun terjadi yaitu beberapa tantangan Bani israil kepada Allah dan utusanNya sehingga sebagian diantara mereka merupakan orang yang merugi karena tidak taat pada perintah Allah. Hingga bukti kemenangan Thalut pada saat itu tidak mampu memberi mereka pemahaman akan kebenaran ajaran agama Allah sampai sekarang, semua bukti yang telah Allah swt berikan didustakan dan diingkari.
Dahulu Bani Israil ketika ditinggal oleh Nabi Musa a.s. masih masih mengikuti jejak ajaran Nabi Musa a.s. beberapa masa kemudian mereka berubah sehingga ada yang menyembah berhala dan selalu timbul (bangkit) seorang Nabi di tengah-tengah mereka yang tetap menganjurkan makruf dan mencegah dari mungkar, serta mengembalikan mereka ke tuntunan Taurat, sampai mereka memuncak penyelewengan mereka terhadap ajaran agama, sehingga Allah menguasakan di atas mereka musuh Islam yang telah membunuh dan menawan sebagian besar dari mereka anak serta menjajah negeri mereka, dan tiada seorang yang berusaha memberontak melawan kekuasaan-kekuasaan raja yang zalim itu melainkan segera ditumpas habis.
Dahulunya mereka memiliki kitab Taurat dan Tabut, tetapi karena mereka mengabaikan ajaran Taurat itu akhirnya Taurat dan Tabut itu dirampas oleh raja yang kafir, turunan Nabi telah habis dari turunan Laawie , kecuali seorang wanita yang sedang hamil , wanita itu sambil berdo’a semoga Allah memberinya putra yang akan menjadi seorang Nabi, maka Allah menerima do’anya dan wanita itu beranak lelaki yang diberi nama Samu’il atau Syam’un. Ketika telah mencapai usianya diturunkan wahyu kepadanya supaya berdakwah mengajak manusia kembali kepada Tauhid. Mereka kepadanya supaya diangkat seorang raja yang dapat meminpin untuk perang melawan raja yang zalim itu.
Dan berkatalah Nabi, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat untuk kalian Thalut sebagai raja “. Mereka berkata,”Bagaimana ia menjadi raja diatas kami, padahal kami lebih berhak daripadanya, dan ia tidak kaya”.


4
 Jawab Nabi,”Sesungguhnya Allah telah memilihnya diatas kalian , dan Allah telah memberinya kelebihan dari kalian dalam ilmu dan ketangkasan badan. Dan Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya , Dan Allah luas pemberiannya lagi mengetahui”.
Demikianlah contoh tantangan Bani Israil terhadap nabinya, kemudian Allah berfirman bahwa dia akan memberikan kekuasaan kerajaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan berkatalah Nabi ,” Sesungguhnya tanda bukti kerajaan Thalut itu akan kembalinya Tabut yang mengandung sakinah ketentraman dari Tuhan dan berisi sisa-sisa peninggalan keluaraga Musa dan Harun, ia ia dibawa oleh malaikat. Sungguh yang demikian itu sebagai bukti bagi kalian , jika kamu beriman”.
Sesungguhnya kejadian itu sebagai bukti kebenaran kenabian dalam apa yang aku jelaskan kepadamu mengenai kerajaan Thalut . Jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Ayat ini memberitakan ketika raja Thalut keluar membawa tentaranya sebanyak delapan puluh ribu. Dan memberitakan bahwa Allah akan menguji dengan sungai diantara Ardun dan Palestina,
“Maka ketika Thalut telah membawa tentaranya keluar ,ia  berkata,”Sungguh Allah akan mengujimu dengan sebuah sungai, maka siapa yang minum dari sungai itu bukan golonganku , dan siapa yang tidak merasakan air itu dari golonganku, kecuali yang hanya menciduk dengan tangannya satu kali “. Maka minumlah dari singai kecuali sedikit yang tidak minum dari mereka. Dan ketika melewati tempat itu bersama orang-orang beriman kepadanya , mereka berkata ,”Kami tidak bertenaga untuk melawan jalut (Guliat) dan tentaranya sekarang ini “. Maka berkatalah orang yang yakin berhadapan dengan Allah : Berapa banyak rombongan yg kecil(sedikit) dapat mengalahkan yg banyak dengan izin Allah. Dan Allah tetap membantu orang yg sabar tabah hati”.

5
Al-bara’ bin Aazib r.a. berkata,” Kami biasa membicarakan bahwa sahabat Nabi saw. Ketika perang badar tiga ratus tiga belas sebanyak sahabat yg ikut menyebrangi sungai, dan tiada menyebran bersamanya kecuali orang mukmin .  ( R. Bukhari ). Keadaan kaum yg beriman menghadapi musuh dari orang kafir tentara jalut yang merupakan bilangan yg jauh lebih banyak, maka pertama yg harus di ingat oleh orang mukmin ialah : “Rabbana afrigh alaina shabra, wa tsabbit aqdaa mana wanshurna alal kaumil kaafirin; “Ya tuhan kami berilah kesabaran dan ketabahan kepada kami , dan tetapkan tepak kaki kami dalam menghadapi musuh, yakni jangan sampai kami lari ketakutan dan tolonglah kami , menangkan kami terhadap kaum yg kafir ”. Doa ini harus selalu menjadi senjata yang ampuh bagi tiap mukmin dalam perjuangan nyam, hanya dengan ingat kepada Allah itu lah yang dapat mencapai kemenangan dalam perjuangan.
           Dalam riwayat I srailiyat : bahwa Nabi Daud telah membunuh jalut dengan ketefil, yg di lemparkan kepada jalut sehingga terbunuh, dan Raja Thalut telah berjanji siapa yang dapat membunuh Raja Jalut akan dinikahkan dengan putrinya dan diberi setengah dari kerajaannya, kemudian setelah Nabi Daud menduduki kerajaan, Allah swt menambah dengan kenabian. Inilah ayat-ayat (Allah) kami ceritakan kepadamu sebenarnya, dan engkau termasuk Nabi Utusan Allah.
            “Rasul-Rasul itu telah kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain, diantara mereka ada yang langsung berkata-kata dengan Allah, dan mengangkat sebagian mereka beberapa derajat, dan kami telah memberi kepada isa putra Maryam bukti-bukti (Mukzijat) dan kami kuatkan ia dengan ruh suci. Dan andaikan Allah berkehendak niscaya tidak akan berperang orang-orang yang sesudah para Rasul itu setelah mereka menerima keterangan dan bukti-bukti, tetapi mereka lalu berselisih, maka diantara mereka ada yang beriman (percaya) dan ada juga yang kafir (ingkar), dan andaikan Allah berkehendak pasti mereka takkan berperang tetapi Allah berbuat sekehendakNya.”