♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥

♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥♥ Salam Ukhuwah Islamiyah ♥

Minggu, 01 Juli 2012

~ Dimanakah Hidayah-Nya dapat diraih? ~

~ Dimanakah Hidayah-Nya dapat diraih? ~
Bismillaahirrahmaanirrahiim.....
Inilah golongan orang-orang yang mendapatkan karunia-Nya serta petunjuk ke jalan yang lurus...
"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam memperoleh hidayahKu, niscaya akan Kami tunjuki jalan-jalanKu" (QS. Al-Ankabuut: 69).
Pertanyaannya bagaimana memperoleh Hidayah yang kata sebagian orang sangat sulit dan malahan ditunggu bagaikan punuk merindukan bulan...malahan semakin terjebak dalam pola kemaksiatan.
1. Berfikir (Akal)
Allah mengajak manusia untuk berfikir bahwa seluruh alam semesta telah diciptakan untuk manusia (QS. Al-Jaatsiyah, 45:13; QS. An-Nahl, 16: 11-17; (Qs. An-Nahl, 16: 12; QS. Qaaf, 50: 6-8);
Yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah adanya akal untuk berfikir, jelas disini orang yang berakal dan pura-pura berakal akan terlihat...
Kemudian Darimana manusia mendapatkan hidayahnya?
1. Pengalaman
Pengalaman religius senantias mengantarkan manusia untuk memperoleh hidayah, bisa dari pengalaman ibadah haji, pengalaman nikmat yang diperoleh, hingga pengalaman meneteskan airmata mampu membuat hati manusia yang keras menjadi lembut, hal ini jauh tidak dapat dilupakan karena kebanyakan mualaf mendapatkan hidayah dengan tetesan airmata perjuangan. Inilah kaum yang mau berfikir....
2. Mau Belajar (Tolabul ilmi)
Dipetik dari syair Nasyeed, "Ilmu AKhirat wajib dipelajari bekal untuk bertemu Ilahi, Ilmu duniawi boleh dicari panduan hidup untuk mengabdi"
terutama membaca Al-Quran, Hadits serta risalah-risalah lainnya yang mampu menggugah hati untuk semakin mencintai agamanya, semakin menambah wawasan pemikirannya serta pencapaian hikmah yang jauh lebih dahsyat dengan terlihat perubahan-perubahan hidupnya. Inilah manusia yang mau berfikir, bertambah ilmu pengetahuannya serta bertambah pula keimanan dan ketakwaannya...
Kapan hidayah itu tiba?
Detik ini pula jika manusia mau memperoleh hidayah, mau berusaha merubah diri, mau meninggalkan maksiat maka sesungguhnya Allah swt tidak pernah tidur, Dia Maha Mengetahui dan Melihat usaha manusia untuk mendekatinya dan Allah swt tidak akan membiarkan hamba-Nya tersebut sendirian, Allah akan membimbing kita sedikit demi sedikit sesuai dengan kemampuan kita...
Siapa yang dapat memberikan hidayah?
Bukan orang lain, tapi diri sendiri lah yang harus menyadari hakikat kesadaran yang sesungguhnya. Meskipun dihadapan kita terdapat manusia-manusia yang mengaji, tetapi jika tidak ada kesadaran dalam diri pribadi maka hidayah tidak mungkin diraih...
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11
Kebanyakan manusia menyepelekan kehidupannya, dia menganggap hidupnya seolah akan bertahan lama, sehingga kemaksiatan apapun dia lakukan, merendahkan peringatan-peringatan, hingga menghina manusia-manusia yang mengajak kepada kebaikan...
"Undzul Ma qola Wala tandzur Man Qola"
"Lihatlah apa yang dikatakan, jangan melihat siapa yang berkata"
Disinilah letak kesalahan kita, menyepelekan orang-orang yang mengajak kebaikan karena kemiskinannya, karena dahulunya pernah menjadi orang yang melakukan maksiat, karena cacat, sebelum kita mengikuti orang yang mengajak kebaikan kebanyakan akan mencari letak kesalahan, sedangkan kesalahan dipelupuk mata tidak pernah terlihat inilah manusia-manusia yang dikatakan mata nya buta meskipun melihat, telinganya tuli meskipun mendengar...Naudzubillah...
sahabat Mari Raih hidayah-Nya kemudian Istiqomah...
Kita pasti bisa...Insya Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar